Kesehatan . 22/09/2022, 20:39 WIB
Namun, ketakutan ini sebagian besar telah diabaikan.
- Faktor lain
Dapat dikarenakan oleh perbedaan kromosom, orang dengan down sindrome memiliki peningkatan risiko berkembangnya penyakit Alzheimer.
(BACA JUGA: Pemerintah Terbitkan SKB Netralitas ASN di Pemilu 2024)
Orang yang memiliki cedera kepala berat atau leher (whiplash injuries) juga memiliki peningkatan risiko mengalami perkembangan demensia.
Petinju yang menerima pukulan terus menerus di kepala juga memiliki risiko tersebut.
Penelitian juga menunjukan bahwa orang yang merokok, memiliki tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi atau diabetes memiliki peningkatan risiko perkembangan penyakit Alzheimer.
Anda dapat membantu mengurangi risiko dengan tidak merokok, makan diet seimbang yang sehat dan melakukan pemeriksaan tekanan darah serta kolesterol secara rutin di usia pertengahan.
(BACA JUGA: Benarkah Pandemi COVID-19 Berakhir? Ini Penjelasan Pemerintah)
Menjaga berat badan dan gaya hidup sehat serta menggabungkan kegiatan mental dan sosial juga akan membantu.
Tahapan Alzheimer
Semua jenis demensia bergerak secara progresif.
Ini berarti bahwa struktur kimia otak menjadi semakin rusak dari waktu ke waktu.
(BACA JUGA: Polda Metro Jaya Bakal Tambah 70 Titik Kamera Tilang Elektronik)
Kemampuan seseorang untuk mengingat, memahami, berkomunikasi dan berpikir secara bertahap pun menurun.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com