Orangtua harus memahami apa yang dilakukan anak-anaknya saat berinteraksi internet.
"Contohnya, saat menonton video di YouTube, apakah mereka membuka konten dewasa atau yang tidak cocok untuk usia mereka," tutur dia.
Untuk mengatasinya, bisa dilakukan pengaturan, misalnya dengan YouTube untuk anak-anak.
(BACA JUGA: Imbas Pandemi COVID-19, Pengguna Internet di Indonesia Meningkat hingga 25 Persen)
Kalau bisa buat akun khusus untuk anak.
"Login dengan akun batasan Google untuk anak, seperti untuk mengakses Youtube ataupun Google, gaming, dan lain-lain,” saran dia.
Lebih lanjut, Farhan mengingatkan orang tua jangan mengajarkan anak bermain game dengan fitur pay to hero.
Pasalnya, berisiko untuk melakukan transaksi secara daring untuk membeli item-item di dalam game menggunakan kartu kredit orangtuanya.
(BACA JUGA: Di Negara Ini Speed Download Internet Rata-ratanya Mencapai 278 Mbps, dan Itu dari HP)
Kasus pernah terjadi, di mana anak menghabiskan uang jutaan dengan kartu kredit orangtuanya.
“Harus diawasi anak-anak dalam berinternet. Jadilah orangtua yang aktif dalam mengajarkan dan interaksi berbasis
teknologi internet secara baik, bijak dan humble. Kita harus menjadi pengawas terbaik untuk generasi di bawah kita,” tukas dia.