Warga Cilacap Banyumas dan Sekitarnya Harus Waspada, Sebaiknya Tidak Beraktivitas di Luar Rumah

fin.co.id - 14/08/2022, 13:24 WIB

Warga Cilacap Banyumas dan Sekitarnya Harus Waspada, Sebaiknya Tidak Beraktivitas di Luar Rumah

Ilustrasi - Hujan petir dan angin kencang.

Dengan demikian, aktivitas pembentukan awan di wilayah Indonesia bagian barat pun menjadi signifikan.

Dalam hal ini, Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut dengan atmosfer di Samudra Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai atau selisih suhu permukaan laut antara pantai timur Afrika dan pantai barat Sumatra.

"Perbedaaan nilai anomali suhu permukaan laut itu disebut sebagai Dipole Mode Index (DMI). DMI dianggap normal ketika nilainya kurang lebih 0,4," kata Teguh.

(BACA JUGA: Tersangkut Kasus Brigadir J, Begini Nasib Perwira Polda Metro Jaya yang Ditahan Tim Itsus Polri )

Selain itu, kata dia, saat sekarang terjadi gelombang atmosfer berupa Rossby Equator di Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara.

Menurut dia, terjadinya hujan dalam beberapa hari terakhir juga disebabkan oleh anomali suhu permukaan laut lebih panas 1-3 derajat Celcius, sehingga ada potensi penambahan penguapan di Selat Malaka, Samudra Hindia barat Sumatra, Laut Natuna, Selat Karimata, Selat Sunda, Laut Jawa, Selat Madura, dan Laut Bali.

Kemudian di Samudra Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur, Laut Flores, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Teluk Tomini, Teluk Bone, Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda, Laut Sawu, Laut Timor, Laut Arafuru, Laut Halmahera, Teluk Cendrawasih, dan Samudra Pasifik utara Papua.

"Berdasarkan indeks-indeks tersebut diprakirakan masih ada potensi hujan dalam beberapa hari ke depan," kata Teguh.

Admin
Penulis