Alasan Joko Anwar Syuting di Rusun untuk Pengabdi Setan 2: Ada Atmosfer Kengerian

(BACA JUGA: Pengabdi Setan 2 Sebentar Lagi Tayang di Bioskop, Catat Tanggalnya!)

"Iya benar kemarin shooting disini, kalo dipake lantai berapannya kurang tau pasti tapi kayanya lantai dua ke atas sih kalo waktu itu saya liat," ungkap Anto saat ditemui fin.co.id ketika mendatangi lokasi siang ini, Jumat 5 Agustus 2022.

Menurutnya pengambilan gambar di lokasi shooting film ini terbagi dalam dua kali, diantaranta Pengabdi Setan 1 selama dua bulan dan Pengabdi Setan 2 selama dua minggu. 

"Dulu crew yang nganter artis sama yang ngambil gambar nongkrong di sini di tempat kita, makan bareng, ngopi bareng, minum bareng bilangnya shooting pengabdi setan," ucapnya.

Ia menjelaskan selama pengambilan gambar seluruh aktor berada di ruang depan, Anto mengungkapkan dirinya tidak tau secara pasti siapa saja aktor yang bermain.

(BACA JUGA: KASAD Dudung Kukuhkan Habib Lutfi sebagai Warga Kehormatan TNI AD)

"Waktu itu ruang tunggu artisnya di bagian depan tuh ruangan kaca, setiap artisnya kalo abis make up lewat sini pasti di anter ditutupin kain jadi kita gak liat siapa," jelasnya.

Anto juga menerangkan selama prosesi pengambilan gambal film, seluruh area lingkungan gedung ditutup oleh kain berwarna hitam dan warga sekitar tidak bisa menyaksikan

Sinopsis Pengabdi setan 2

Berawal dari beberapa tahun setelah berhasil menyelamatkan diri dari kejadian mengerikan yang membuat mereka kehilangan ibu (Ayu Laksmi) dan si bungsu Ian (Muhammad Adhiyat), Rini (Tara Basro) dan adik-adiknya, Toni (Endy Arfian) dan Bondi (Nasar Anuz), serta Bapak (Bront Palarae) tinggal di rumah susun.

(BACA JUGA: Dukung Polda yang Tahan Roy Suryo, Muannas Alaidid: Semua Sama di Hadapan Hukum)

Tinggal dirumah susun merupakan pilihan mereka, karena percaya jika tinggal disana banyak orang jika terjadi sesuatu daripada tinggal di desa, dan pastinya lebih aman. Jika ada sesuatu yang menimpa mereka akan lebih mudah untuk menyelamatkan diri.

Namun, mereka segera menyadari bahwa tinggal bersama banyak orang mungkin juga sangat berbahaya, jika mereka tidak sangat mengenali siapa saja yang menjadi tetangga mereka.

Pada sebuah malam penuh teror, Rini dan keluarganya harus kembali menyelamatkan diri. Tapi, kali ini, mungkin sudah terlambat untuk lari.