Nasional

Irjen Ferdy Sambo Pergi Test PCR saat Tewasnya Brigadir J ?, Eks Kabais Beri Komentar Menohok

fin.co.id - 25/07/2022, 11:39 WIB

Mantan Kepala Bais TNI Laksamana Muda (Purn) Soleman B Ponto

JAKARTA, FIN.CO.ID- Mantan kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Laksaman TNI (Purn) Soleman B Ponto berikan tanggapanya perihal Irjen Ferdy Sambo yang pergi PCr saat kasus penembakan Brigadir J.

Seperti yang dikabarkan, Brigadir J tewas tertembak oleh Bharada E di rumah dinas Irjen Pol. Ferdy Sambo, di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada beberapa hari lalu.

Kejadian baku tembak sesama polisi tersebut, Irjen Ferdy Sambo sedang tidak berada dirumah melainkan dirinya sedang melakukan tes PCR.

Menurut Soleman Ponto, untuk mengetahui kebenaran Irjen Ferdy Sambo melakuan test PCR hanya cukup bertanya kepada supirnya.

(BACA JUGA: Kata Eks Ketum KNPI Pasca Kuasa Hukum Sebut Jenazah Brigadir J Banyak Luka Aneh: Harus Dihukum Berat)

"Nah, ini gampang sekali, tanya sopirnya, PCR nya dimana, tempatnya dimana benar nggak di situ jam sekian," ucap Soleman B Ponto dalam tayangan video dikutipn FIN dari channel Youtube Corry Official pada Rabu 202 Juli 2022.

"Tapi, nah ini melanggar kebiasaan ini tadi. Biasanya raja-raja seperti Kadiv Propam rasa-rasanya kalau PCR , kalau PCRnya dipanggil, kam sini, aku periksa. Zaman akau kan Kabais begitu, mungkin beliau lain,"  tambah Soleman.

Lanjutnya, jika memang benar mantan Kadiv Propam tersebut datang ke tempat PCR, bisa ditanyakan dengan siapa dia kesana.

"Kalau Kadiv Propam yang datang ke tempat PCR, bisa ditanyakan, disana bersama siapa? Ada nggak disana? Dengan siapa datangnya? Ajudan dua kok kenapa ditinggal ada berapa ajudan," ucap Mantan Kabais.

(BACA JUGA: Yan A Harahap Beri Tanggapan Mengejutkan Usai Kuasa Hukum Brigadir J Sebut Kuku Kliennya Dicabut)

Soleman ketika masih aktif, ia selalu mengajak ajudan untuk berpergian. Ia pun mengaku heran dengan Irjen Ferdy Sambo yang meninggalkan dua ajudan tersebut di rumahya.

"Kalau pergi kenapa ajudan ditinggal. Kalau saya dulu ajudan ikut terus. Lha kenapa ini ajudan kok ditinggal. Mungkin punya lebih dari tiga ajudan, saya nggak tahu. Nah ini menimbulkan narasi-narasi membuat masyarakat itu ramai. Ini mau kemana perginya," tuturnya.

Soleman Ponto meyakini sebenarnya polisi sudah tahu siapa yang membunuh Brigadir J. Namun, hingga kini polisi masih berhitung. 

"Dari situ sebenarnya sudah bisa ketemu. Tapi kayaknya polisi lagi menghitung-hitung. Siapa yang dirugikan atau siapa yang merasa rugi," terangnya. 

(BACA JUGA: Nama Ahok Dibawa-Bawa dalam Kasus Brigadir J, Kuasa Hukum Murka, Tuntut Minta Maaf! )

Admin
Penulis
-->