BEKASI, FIN.CO.ID - Lampu merah di Simpang CBD disebut-sebut menjadi penyebab kecelakaan maut Cibubur yang melibatkan truk tangki Pertamina di Jalan Raya Alternatif Transyogi, Jatisampurna, Kota Bekasi.
Ditanya apakah lampu merah CBD jadi penyebab kecelakaan maut Cibubur, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Dadang Ginanjar mengaku masih belum bisa mengungkapkan secara pasti penyebab kecelakaan.
(BACA JUGA: Tuntutan Forum Warga Cibubur Soal Lampu Merah di Simpang CBD, Usut Tuntas Jika Ada Kepentingan)
"Pascakejadian, kami menunggu hasil dari KNKT seberapa besar faktor traffic light (lampu merah) sebagai penyebab dari kecelakaan ini," ucap Dadang Ginanjar saat ditemui fin.co.id siang ini, Jumat 22 Juli 2022.
Untuk saat ini, Dishub Kota Bekasi juga belum memutuskan untuk mencabut traffic light atau lampumerah CBD tersebut.
Namun pihaknya memutuskan untuk menonaktifkan sementara lampu merah di Simpang CBD Cibubur tersebut.
"Hasil rekomendasi rapat, adanya traffic light disana akan dinonaktifkan terlebih dahulu menjadi lampu hati hati," jelasnya.
(BACA JUGA: Sebabkan 10 Tewas, Simpang Cibubur CBD akan Ditutup Permanen, Plt Wali Kota Bekasi Beri Jawaban Mengejutkan)
Menurut informasi yang fin.co.id dapatkan, persimpangan dan traffic light adalah hasil permohonan yang diajukan oleh pengembang Citra Grand Cibubur CBD.
Hal tersebut sudah tertera berdasarkan surat yang diajukan oleh PT Ciputra Nugraha Internasional Nomor: 004/LP/CGCC/EN/I/22 tanggal 13 Januari 2022.
Ketika dikonfirmasi mengenai keberadaan dipasangnya traffic light, Dadang Ginanjar saat ini masih belum bisa menjelaskan lebih lanjut.
"Saya enggak mau komentar tentang itu dulu, soal permintaan pengembang itu tanya ke PU lah, kalo saya kan kaitannya bukan median jalan lah," terangnya.
(BACA JUGA: Pengakuan Iron Man, Pahlawan yang Bantu Korban Kecelakaan Maut Truk Pertamina di Alternatif Cibubur)
Diketahui sebelumnya Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto juga menjelaskan, banyak faktor yang menjadi penyebab dan salah satunya fasilitas yang ada di jalanan.
"Faktor kecelakaan saya kira banyak hal yang saya kira bisa memungkinkan, bisa dilihat dari elemen jalan, bisa lihat dari pengemudi, bisa liat sisi kendaraan, termasuk sisi fasilitas yang ada," ungkap Tri Adhianto saat ditemui, Kamis 21 Juni 2022 lalu.
