"Perwira penerbang lulusan AAU tahun 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 2017 ini, gugur saat melaksanakan tugas latihan terbang malam. Kepergiaanya meninggalkan seorang istri yang baru dinikahi pada 2021 lalu," katanya
Saat ini, TNI AU juga telah membentuk Tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) untuk menyelidiki sebab-sebab jatuhnya pesawat terbang.
Pesawat yang dikemudikan Lettu Pnb Allan Syafitra lepas landas pada pukul18.24 WIB untuk menjalankan misi Night Tactical Intercept.
Allan Safitra terakhir melakukan kontak dengan flight director pada 19.25 WIB.
(BACA JUGA: Kartu Prakerja Gelombang 37 Dibuka, Airlangga: Silakan Bergabung untuk Menambah Skill Wawasan)
Setelahnya, pesawat kehilangan kontak hingga mendapatkan kabar pesawat jatuh di Blora.
"TNI AU mengucapkan Terimakasih atas peranserta aparat kewilayahan dan masyarakat dalam proses evakuasi dan pengamanan di lokasi kejadian, dan mengharapkan apabila masyarakat menemukan bagian pesawat agar melaporkan kepada petugas di lokasi," katanya.
Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, ikut menerjunkan tim reaksi cepat (TRC) untuk membantu pencarian dan evakuasi pesawat T-50i Golden Eagle di kawasan hutan, Desa Nginggil, Kradenan.
"BPBD Blora mendapat laporan terjadi pesawat jatuh di wilayah hutan pertapan Desa Nginggil pada Senin (18/7) malam," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Blora Widjanarsih di Blora, Selasa (19/7/2022).
(BACA JUGA:Elit Nasdem Sebut Surya Paloh Sarankan Prabowo Tidak Maju Karena Usia, Jubir: Omong Kosong Mengarang Cerita!)
Selanjutnya, pihaknya menindaklanjuti dengan menerjunkan dua TRC BPBD Blora ke lokasi kecelakaan pesawat.
Mereka bersama tim gabungan melaksanakan pencarian dan evakuasi. Pada hari Selasa (19/7) pukul 01.00 WIB pencarian dihentikan dan dilanjutkan pagi harinya.
Kapolsek Kradenan Polres Blora AKP Lilik Eko Sukaryono menambahkan bahwa lokasi jatuhnya pesawat hanya bisa dengan sepeda motor.
Sementara itu, jarak dari permukiman penduduk, kata dia, berkisar 5 kilometer berada di wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ngawi.
Jatuhnya pesawat tersebut diperkirakan pada hari Senin (18/7) pukul 19.00 WIB. Informasi adanya pesawat jatuh ini dari masyarakat setempat.