Meski Punya Tantangan, Bisnis Properti di Jabodetabek Masih Sangat Cerah

fin.co.id - 21/06/2022, 21:30 WIB

Meski Punya Tantangan, Bisnis Properti di Jabodetabek Masih Sangat Cerah

Ilustrasi - Bisnis properti di kawasan Jabodetabek masih sangat diminati banyak kalangan karena tingkat urbanisasi di kawasan tersebut masih sangat tinggi.

JAKARTA, FIN.CO.ID -- Bisnis properti di kawasan Jabodetabek masih sangat diminati banyak kalangan karena tingkat urbanisasi di kawasan tersebut masih sangat tinggi.

Ahli perumahan dan pemukiman M. Jehansyah Siregar menilai prospek bisnis properti masih sangat cerah.

(BACA JUGA: Jawab Kritikan Jokowi Soal Inefisiensi Keuangan, Pertamina: Tahun Kedua Covid-19 Berhasil Menghemat Rp32 T)

Menurut Jehansyah, jika dibandingkan dengan semua daerah yang ada di Indonesia, bisnis properti di Jabodetabek paling tinggi.

"Urbanisasi di Jakarta dan Bodetabek ini masih sangat cepat dibanding semua daerah lain di Indonesia dan favoritisme bisnis properti di Jabodetabek paling tinggi," katanya, Selasa, 21 Juni 2022.

Jehansyah menilai bisnis properti masih prospektif di kawasan Jabodetabek yang disebutnya sebagai pilihan utama pebisnis karena merupakan kawasan metropolitan terbesar di Tanah Air.

Prospek Jabodetabek masih di atas kawasan Bandung, Surabaya dan Medan (level kedua pilihan pebisnis) dan Makassar, Batam, Palembang, dan Semarang (level ketiga pilihan pebisnis).

(BACA JUGA: Ekspor Industri Naik 25 Persen, Neraca Perdagangan Surplus Selama 2 Tahun Beruntun)

Namun, menurutnya, kawasan Jabodetabek punya tantangan tersendiri, utamanya dengan pemindahan ibu kota negara (IKN) baru ke Kalimantan Timur. Pasalnya, IKN Nusantara akan dijalankan oleh otorita negara.

"Maka tantangan untuk Jabodetabek, jangan kalah dengan IKN Nusantara yang akan lebih cepat (pembangunan dan pengembangannya)," katanya.

Kendati demikian, Jehansyah menilai IKN dan metropolitan Kalimantan Timur diperkirakan baru bisa mengimbangi laju urbanisasi Jabodetabek sebagai metropolitan terbesar di Indonesia dalam 50 tahun ke depan.

"Itu banyak terjadi di negara-negara Brasilia dan lainnya. Tapi bisa jadi cepat juga," katanya.

Admin
Penulis