JAKARTA, FIN.CO.ID- Pelaku penembakan massal di sebuah rumah sakit di Oklahoma, Amerika Serikat, pada Rabu 1 Juni 2022 kemarin, terungkap motifnya.
Pelaku ternyata mengincar seorang dokter bedah untuk membunuhnya.
Insiden penembakan itu menewaskan lima orang, termasuk pelaku dan sang dokter bedah.
Pelaku menyalahkan sang dokter atas nyeri punggung yang dideritanya setelah menjalani operasi.
(BACA JUGA: Penembakan Massal Terjadi di AS, 3 Orang Dilaporkan Tewas)
'Tersangka masuk ke gedung rumah sakit St. Francis Health System di Tulsa dengan membawa senjata semiotomatis dan mulai menembak orang yang dia temui," kata Kepala Kepolisian Tulsa Wendell Franklin pada acara jumpa pers dikutip Reuters, Jumat 3 Juni 2022.
Dua dokter, seorang resepsionis, dan seorang pasien tewas dalam penembakan itu.
Dr Preston Phillips, 59 tahun, ahli bedah ortopedi yang merawat pelaku, tewas bersama Dr Stephanie Husen, ahli pengobatan olahraga berusia 48 tahun.
(BACA JUGA: Terungkap, Ternyata Pelaku Penembakan Dirtahti Polda Gorontalo AKBP Beni Mutahir, Kakak Beradik)
Dalam konferensi pers itu, polisi mengidentifikasi pelaku penembakan sebagai Michael Lewis atau Louis. Juru bicara kepolisian tidak bisa dihubungi untuk memastikan ejaan nama belakangnya.
Tersangka "datang dengan maksud untuk membunuh Dr Phillips dan siapa pun yang menghalanginya," kata Franklin.
Pihak berwenang menemukan sepucuk surat dari pelaku yang menjelaskan bahwa serangan itu direncanakan.
(BACA JUGA: DPR 'Bungkam' Atas Kasus Penembakan Dr Sunardi, Fahri Hamzah: Lama-lama Curiga Mereka Bersekongkol!)
Otoritas menyebut dua nama korban yang lain: Amanda Glenn, resepsionis, dan William Love, pasien.
Resepsionis itu semula diidentifikasi sebagai Amanda Green, tetapi polisi kemudian mengoreksi nama belakangnya.