Nasional . 20/05/2022, 14:00 WIB
"Alhamdulillah pasokan minyak goreng terus bertambah...setelah dilakukan pelarangan ekspor di bulan April pasokan kita mencapai 211 ribu ton per bulannya, melebihi kebutuhan nasional bulanan kita," katanya.
(BACA JUGA: Jokowi Tahu Harga Minyak Goreng Masih Tinggi di Beberapa Daerah, Tapi Sudah Perbolehkan Ekspor, Ini Alasannya)
(BACA JUGA:Komisi VI DPR Nilai Larangan Ekspor CPO Tidak Efektif, Minyak Goreng Masih Mahal)
Sementara dari aspek keterjangkauan harga minyak goreng, Jokowi menyampaikan terdapat penurunan harga rata-rata nasional minyak goreng curah menjadi Rp17.200 hingga Rp17.600 per liter, turun dari sekira Rp19.800 per liter sebelum pelarangan ekspor diberlakukan.
Kepala Negara menegaskan bahwa penambahan pasokan dan penurunan harga tersebut merupakan buah usaha bersama pemerintah, BUMN dan juga kalangan swasta.
"Walaupun memang ada beberapa daerah yang saya tahu harga minyak gorengnya masih relatif tinggi. Tapi saya meyakini dalam beberapa minggu ke depan harga minyak goreng curah akan semakin terjangkau menuju harga yang kita tentukan karena ketersediaannya semakin melimpah," ujar Jokowi.
Menyusul pencabutan larangan ekspor, Presiden juga menyampaikan terima kasih kepada kalangan petani sawit atas dukungan dan pengertian terhadap kebijakan yang sempat berlaku tersebut demi kepentingan masyarakat lebih luas.
"Meskipun ekspor dibuka, pemerintah akan tetap mengawasi dan memantau dengan ketat untuk memastikan pasokan tetap terpenuhi dengan harga terjangkau," kata Presiden.
Akhirnya larangan ekspor CPO dicabut. Sdh seharusnya. Menteri Perdagangannya diganti saja, cari yg kompeten. https://t.co/5um2FujeOt
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) May 20, 2022
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com