Sahabat Polisi Indonesia dan Pengamat Desak Polri Tindak Tegas Anggota yang Berbisnis Ilegal

fin.co.id - 13/05/2022, 22:39 WIB

Sahabat Polisi Indonesia dan Pengamat Desak Polri Tindak Tegas Anggota yang Berbisnis Ilegal

Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia, Fonda Tangguh (IST)

JAKARTA, FIN.CO.ID -  Kasus penangkapan Briptu Hasbudi, oknum anggota Polisi Daerah (Polda) Kaltara menambah deretan polisi kaya yang ditangkap gegara punya bisnis ilegal. 

Sebelumnya juga ada nama Aiptu Labora Sitorus yang akhirnya mendekam dibalik jeruji setelah terungkap punya bisnis pembalakan liar.

(BACA JUGA: Hasil Survei MSI: Mayoritas Pemudik Ingin Pemerintah Segera Tindaklanjuti Putusan MA Soal Vaksin Halal)

Ketua Umum Sahabat Polisi, Fonda Tangguh menegaskan, Anggota Polri yang memiliki kekayaan luar biasa dengan jalan berbisnis ilegal harus ditindak tegas. 

"Ini tentu tidak boleh ditolerir sebab bisnis ilegal merupakan pelanggaran hukum yang terang," kata Fonda dalam diskusi online "Benarkah Polisi Tidak Boleh Kaya Raya" yang digelar Sahabat Polisi Indonesia, Jumat 13 Mei 2022 sore.

Meski begitu, kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian, Edi Hasibuan, anggota Polri sah-sah saja punya harta segudang. Asal, kata Edi, sumbernya bisa dipertanggungjawabkan dan tidak mendapatkannya menjadi bekingan bisnis ilegal atau menggunakan otoritas hukum dan kewenangan yang dipunya untuk memperkaya diri.

"Sepanjang itu benar, sepanjang bisnisnya memiliki izin tentunya tidak masalah. Dan dalam menjalankan bisnisnya tidak mengganggu tugas pokok dan fungsi serta tidak menyalahgunakan wewenangnya," kata Edi yang juga mantan Anggota Kompolnas.

(BACA JUGA: Sempat Ramai Calo Tiket Berkeliaran, Pengelola Terminal Bekasi Bakal Dicopot?)

Sementara itu analis politik, Arif Nurul Imam menggarisbawahi soal kesejahteraan polisi yang dinilai masih kurang. Ia mendukung jika ada wacana peningkatan kesejahteraan anggota melalui gaji dan tunjangan yang dinaikan. 

Wacana itu, kata Arif, relevan dengan keadaan Anggota Polri saat ini yang memang gajinya dianggap masih rendah.

Hadir juga pada diskusi yang digelar daring tersebut, Iskandarsyah dari Etos Institute. Ia mengapresiasi pimpinan Polri di bawah komando Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang tegas dalam menindak bawahannya yang berbuat onar. 

Ia pula mendukung Kapolri dan Kapolda Kaltara untuk membongkar kasus crazy rich polisi Briptu Hasbudi hingga tuntas. Ia curiga ada oknum polisi lain juga yang terlibat "cawe-cawe" juga bersama Briptu Hasbudi.

(BACA JUGA: Imbas Kekurangan Petugas di Lapangan, Gedung Creative Center Bekasi Seperti Tak Terurus)

"Siapapun oknum jenderal yang terbukti terlibat, dia harus bertanggung jawab," kata Iskandarsyah menegaskan.

Meski demikian, bagi Fonda dan Sahabat Polisi Indonesia, selain menegakkan hukum bagi anggota Polri yang memiliki kekayaan dengan cara yang ilegal, pemerintah juga seharusnya memperhatikan nasib anggota polisi yang bergaji rendah.

Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq

Admin
Penulis
-->