Terkait dengan calon pejabat publik pada masa mendatang, Asep menerangkan adanya indikasi publik tidak mau memilih para calon tersebut yang terlihat tidak peduli pada kehalalan produk, termasuk kehalalan vaksin.
“Ada 63,3 persen responden yang tidak akan memilih calon presiden yang tidak peduli terhadap vaksin halal. Yang akan tetap memilih 3,3 perse. Ragu-ragu, 17,5 persen. Tidak menjawab 15,8 persen,” terang Asep.
(BACA JUGA: Lagi Ngapelin Janda, Pria di Tangerang Meninggal Mendadak Usai Makan Nasi Uduk)
Bukan saja pada konteks pencapresan, lanjut Asep, jawaban serupa juga terekam enggannya mayoritas responden (sekitar 65 persen) memilih partai serta caleg yang nampak tidak peka terhadap vaksin halal.