Jenazah korban ditemukan oleh saksi bernama Suhudi (41) yang datang ke rumah korban.
Dari keterangannya kepada polisi, kerabat menyebutkan bahwa Suhartono diduga depresi karena istrinya meninggl dunia seminggu yang lalu.
(BACA JUGA: 'Kapal Hantu' Berhasil Ditangkap di Laut Sri Menanti, Selundupkan Benih Lobster Senilai Rp16 Miliar )
Dari laporan polisi diketahui, bahwa keluarga korban menerima peristiwa tersebut sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi sehubungan pada jenazah korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan.
Nopi Rosyida (Psikolog Gadjah Mada Medical Center) dalam kegiatan Webinar Series menyatakan, masalah psikologis yang paling banyak dialami adalah 67 persen mengalami depresi.
Kemudian 68 persen mengalami kecemasan, dan 77 persen mengalami stres pasca trauma.
Nopi menegaskan bahwa setiap orang bisa menjadi penolong pertama dan jangan remehkan kemampuan Anda untuk menolong OKBD (Orang dengan Kecenderungan Bunuh Diri) dan mencegahnya bunuh diri.
(BACA JUGA: Puasa Terakhir, Sekeluarga Meninggal Akibat Kebakaran Toko)
Prinsip dasar dalam Psychological First Aid (PFA) adalah look (amati yang dibutuhkan, kemudian berikan bantuan secukupnya, tidak terlalu banyak, juga tidak terlalu sedikit) listen (tidak perlu memaksa mereka untuk bercerita, jangan memaksakan bantuan karena mengambil jarak juga merupakan PFA), dan link (apabila situasinya memungkinkan ajak ia untuk menemui professional).
Sementara, Nurul Kusuma H MPsi, Psikolog, menambahkan bahwa bunuh diri dapat dicegah dengan menilai kemungkinan risiko bunuh diri.
Misalnya, mendengarkan tanpa menghakimi, memberikan penghiburan (reassurance) dan informasi, dorong untuk mencari bantuan profesional, mendorong untuk melakukan self-help dan melakukan strategi dukungan lain.