Viral . 19/04/2022, 21:43 WIB
Karna menambahkan, dia sebenarnya tidak hanya mengunggah kasus pemukulan Ade Armando di medsos-nya.
Dia menyebut beragam fenomen seperti klitih, begal hingga kasus sosial politik lainnya.
Namun hanya pada unggahan kasus Ade Armando, apa yang disampaikannya itu "digoreng".
(BACA JUGA: Dosen UGM Diduga Sebar Ujaran Kebencian ke Ade Armando, Muannas: Segitu Rendahnya Dunia Pendidikan Kita)
Ada pihak yang mengunggah ulang pernyataannya Karna di Facebook Kagama Virtual.
Bahkan ada kata-kata yang diedit dan ditambah dari unggahan lainnya. Padahal unggahan tersebut tidak saling terkait.
"Kok ada kata-kata yang disembelih, padahal kata-kata disembelih itu berasal dari statement di postingan lain, bukan dalam konteks Ade Armando. Jadi saya bukan orang pertama, saya tidak pernah melakukan merepost saya postingan sharing itu, itu kan tidak punya etika. Ini apa maksudnya orang ini. Dan kami sudah tahu, ada tim siber kami dan teman-teman sudah menyampaikan bahwa apa maksud orang ini," bebernya.
Selain unggahan yang tidak serius, Karna menyebutkan diksi yang dia tulis dalam unggahan tersebut persepsinya berbeda dengan yang ditangkap. Sebab tulisannya menggunakan bahasa verbal.
(BACA JUGA: Waduh, Diduga Dosen UGM Senang Ade Armando Dihajar: Satu Persatu Dicicil Massa)
(BACA JUGA:Guntur Romli Soal BEM SI Blunder Pernyataan Kebebasan Zaman Orba: Orang Bodoh Gini Kok Bisa Mimpin Demo)
(BACA JUGA: MUI Nyatakan Nyanyi Indonesia Raya Sebelum Tarawih Lecehkan Agama, Guntur Romli: Ah Dikit-dikit Lecehkan Agama)
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com