(BACA JUGA: Kementerian PUPR Selesaikan Pembangunan Bengkel Politeknik Negeri Madura dan Stadion Gelora Bangkalan)
Masinton Pasaribu pun membantah atas pernyataan tersebut dan minta untuk diralat.
“Orde baru itu tidak ada yang namanya kebebasan, kesejahteraannya semu gituloh. Jadi maksud saya teman-teman mahasiswa juga harus objektif,” ujar Masinton.
“Karena kebebasan tidak ada dalam masa orde baru, makanyalah kami dan teman-teman tahun 97-98 menentang itu, memperjuangkan adanya demokrasi,” sambungnya
Hotman Paris secara spontan meminta Kamaruddin untuk belajar dengan seniornya.
“Jadi kayaknya mahasiswa ini perlu belajar dari yang senior,” kata Hotman Paris.
Namun Kaharuddin pun tampaknya punya pandangan tersendiri.
“Terkait tentang hal tersebut, ya memang abang-abang di aktivis 98 punya sejarah, dan saat ini mahasiswa di tahun ini dia mengukir sejarah sendiri,” kata Kaharuddin.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq