Lebih lanjut Guntur juga menjelaskan bagaimana para petani yang sawahnya dipaksa menanam tebu.
"Sawah-sawah dipaksa ditanami tebu, kalau enggak mau didatangi Koramil," terang Guntur.
"Kalau bodoh bukan mahasiswa sih tapi mahasewa," sindir Tokoh JIL ini.
Kicauan ini mendapat respons dari netizen dimana ada 18 komentar, 12 retweets, dan 39 likes hingga berita ini tayang.
(BACA JUGA: PSSI dan Menpora Sukses Kolaborasi, Arema FC Beri Tanggapan Tak Terduga)
Seperti diketahui, Koordinator Pusat BEM SI Kaharuddin mendadak viral di jagat media sosial.
Ini karena Kaharuddin menyebut rezim Orba penuh dengan kebebasan dan kesejahteraan dibanding sekarang.
Kaharuddin mengatakan, salah satu tuntutan mahasiswa adalah tentang kesejahteraan dan kebebasan.
"Misalkan di orde lama, kita peroleh kebebasan tapi kesejahteraan tidak. Orde baru kita peroleh yang namanya kebebasan, kesejahteraan kita punya," jelas Kaharuddin.
(BACA JUGA: Polisi Bilang Kelompok NII Ingin Lengserkan Pemerintahan Jokowi Pakai Golok)
Menurutnya, kebebasan dan kesejahteraan tersebut tidak didapatkan masyarakat pada era pemerintahan sekarang, tetapi ada pada era Orba.
"Hari ini yang ingin kita (mahasiswa) tanyakan adalah apakah kita peroleh kesejahteraan? Apakah kita peroleh kebebasan?," ujar Kaharuddin.
Orang bodoh gini kok bisa mimpin demo... Bilang di era orde baru ada kebebasan dan kesejahteraan itu kebodohan yang tak bisa dimaklumi, apalagi dijadikan pemimpin demo. Sekelas provokator. https://t.co/HtyNxPoCee
— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) April 18, 2022