Itu baru menggunakan metrik capaian publikasi ilmiah yang skalanya nasional,
Abah!
Untuk skala internasional, umumnya digunakan metrik capaian publikasi ilmiah SCOPUS INDEX.
Mari kita lihat capaian publikasi ilmiah dari Ade Armando berdasarkan metrik
SCOPUS INDEX yang berskala internasional:
https://www.scopus.com/authid/detail.uri?authorId=56158137900
H-INDEX SCOPUS dari Ade Armando hanya bernilai 1.
Usia Ade Armando sudah 60 tahun, menjadi dosen di UI sejak tahun 1990.
Berarti Ade Armando telah menjadi dosen di UI selama umur rezim Orde Baru.
Tapi capaian publikasi ilmiah internasionalnya masih kalah dengan seorang mahasiswa pascasarjana yang baru lulus!
Ade Armando hanya memiliki nilai H-INDEX SCOPUS = 1.
Ke mana saja Ade Armando selama ini? Sibuk berpolitik? Jadi, Ade Armando itu memilih jalan hidup sebagai akademisi atau sebagai politisi? Jika Ade Armando
memang merupakan sosok akademisi kredibel kaliber internasional, dengan lama karirnya sebagai dosen sudah 32 tahun, capaian H-INDEX SCOPUS-nya ya seharusnya minimal telah mencapai nilai lebih dari 10.
Untuk para akademisi negara-negara maju, bahkan dengan usia yang masih di bawah Ade Armando sekalipun, H-INDEX SCOPUS-nya rata-rata bernilai lebih dari 20.
Kenapa metrik capaian publikasi ilmiah seorang akademisi penting? Karena hal itu bisa mengindikasikan keseriusan seorang akademisi dalam menghasilkan gagasan-gagasan ilmiah atau hasil-hasil riset ilmiah yang kredibel, berkualitas dan inovatif!