Ditempat yang sama, Dekan Fakultas Pertanian Unpad, Meddy Rachmadi menyampaikan komitmennya untuk meningkatan kerjasama dengan LPDB-KUMKM dan KPBS Pangalengan dalam Pengembangan Ekosistem Sapi Perah.
Saat ini, kata Meddy, Unpad sedang menyiapkan uji coba lima varietas unggulan jagung khusus pakan ternak yang belum dilepas. Selain itu juga akan menambah areal tanam jagung untuk meningkatkan produksi.
“Kami sangat komitmen untuk pengembangan ini, apalagi disampaikan Dirut LPDB-KUMKM tadi bahwa pasar atau marketnya sudah tersedia,” kata Meddy.
(BACA JUGA: Saling Sindir: Tak Terima Disebut Panci, Roy Suryo Sebut Prastowo Yustinus Seperti Buzzer Bani Kendil)
Sementara itu, Ketua Pengurus KPBS Pangalengan, Aun Gunawan mengungkapkan, bahwa potensi pasar susu sangat besar, namun Indonesia baru bisa memenuhinya secara mandiri sebanyak 20 persen dari kebutuhan.
Pun begitu dengan permintaan dari negara lain saat ini sedang meningkat.
Ia berharap dengan pengembangan jagung pakan ternak ini bisa meningkatkan produktivitas sapi perah khususnya di peternak KPBS Pangalengan. Apalagi, diungkap Aun, persoalan pasokan jagung sebagai pakan ternak selama ini terus berulang.
(BACA JUGA: Stok Aman, Pertamina Patra Niaga Pastikan Tidak Ada Kelangkaan Solar di Jalur Logistik)
“Saya bersyukur dengan adanya panen jagung di lahan Unpad Arjasari ini bisa membantu peternak sapi di KPBS Pangalengan memenuhi kebutuhan pakan ternak, karena sapi perah itu sasarannya jagung tidak bisa yang lain. Pernah kita coba sorgum sebagai alternatif saat pasokan jagung sulit didapat dan mahal, tetapi tidak berhasil,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan LPDB-KUMKM, Kementerian Koperasi dan UKM beserta Dinas Koperasi Kabupaten dan Kota Bandung atas perhatiannya terhadap peternak sapi perahan.