LPDB-KUMKM Dorong Pengembangan Ekosistem Sapi Perah Unpad jadi Percontohan

fin.co.id - 22/03/2022, 14:36 WIB

LPDB-KUMKM Dorong Pengembangan Ekosistem Sapi Perah Unpad jadi Percontohan

Panen perdana jagung untuk pakan ternak sapi perah di KPBS Pangalengan

JAKARTA, FIN.CO.ID - Lembaga Pengelola Dana Bergulir - Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) mendorong Universitas Padjajaran (Unpad) bersama koperasinya terus memperluas pengembangan ekosistem sapi perah, hingga bisa menjadi percontohan atau pilot project bagi perguruan tinggi dan koperasi di Tanah Air. 

"LPDB siap memberikan dukungan penuh kepada Unpad, lewat koperasinya yang baru dibentuk, baik dalam aspek permodalan, sebagai integrator maupun pengembangan model bisnisnya," Kata Dirut LPDB, Supomo, di SPLP Unpad, Arjasari, Bandung, Senin 21 Maret 2022. 

Supomo, saat panen perdana jagung untuk pakan ternak sapi perah KPBS Pangalengan itu menyampaikan, kegiatan ini merupakan realisasi dari Program Pengembangan Ekosistem Sapi Perah di KPBS Pangalengan, yang diinisiasi LPDB-KUMKM bersama Unpad dan KPBS Pangalengan sejak Juli 2021 lalu.

(BACA JUGA: Dengan Koperasi Obor Mas, LPDB-KUMKM Dukung Penuh Program Ketahanan Pangan di NTT)

Program tersebut resmi dimulai dengan penanaman benih jagung di lahan milik Unpad Arjasari pada 8 Desember 2021 lalu.

Pada lahan yang dijadikan demplot jagung di tanah seluas 1,3 hektare itu diperkiraan menghasilkan panen di kisaran 65 ton jagung. 

(BACA JUGA: Wanita Berseragam Kerja Ditemukan Tewas di Bekasi, Dengan Luka Bacok di Punggung )

Jumlah produksi jagung ini ke depan akan terus bertambah sejalan dengan komitmen pihak Unpad bersama koperasinya untuk memperluas areal tanam dan mengembangan lima varietas unggulan jagung khusus pakan ternak.

 "Kita dorong koperasi Unpad yang melakukan langsung pengembangan komoditas jagung ini, bahkan bisa membuat Silase jagung dengan KPBS Pangalengan sebagai offtaker-nya," ujar Supomo. 

Supomo mengaku senang berkolaborasi dalam pengembangan ekosistem ini bersama Unpad dan KPBS Pangalengan. Hal ini lantaran hasil riset perguruan tinggi bisa langsung bermanfaat bagi masyarakat dan sektor-sektor yang membutuhkan, dalam hal ini peternak sapi perah.

(BACA JUGA: Usul Harga Pertamax Dihitung Ulang, Arya Sinulingga: Jangan Sampai Pertamina Subsidi BBM Mobil Mewah)

"Riset yang menghasilkan ya disini, sekali riset langsung membuahkan hasil dan mampu mengoptimalisasi produksi. Mudah-mudahan ini bisa menjadi piloting, karena pasti daerah lain banyak yang mau ikut meniru. Tidak hanya masyaarakat, perguruan tinggi lain pun pasti mau ikutan mencontoh,” katanya.

Lebih lanjut, Supomo juga mengusulkan Unpad untuk mengembangkan ternak sapi perah, dengan target penjualan bibitnya untuk peternak lokal. Hal ini juga bisa menjadi antisipasi jika terjadi oversupply jagung dan permintaan pakan dari peternak yang menurun.

“Sapi indukan bisa kita impor dari New Zealand atau Australia, kita pelihara disini nanti anakan atau bibitnya bisa kita jual ke peternak di KPBS Pangalengan untuk pengganti sapi-sapi perah yang sudah tidak produktif. LPDB siap support ini, termasuk impor sapi indukan melalui koperasi,” tuturnya.

(BACA JUGA: Nenek Kaget Dengar Cucunya yang Masih SMA Hamil, Lebih Kaget Lagi Saat Tahu Pelakunya...)

Admin
Penulis