Indonesia Disebut Darurat Konflik, Novel Bamukmin Peringatkan Soal Perpanjangan Masa Jabatan Presiden

JAKARTA, FIN.CO.ID - Koordinator Humas Persaudaraan Alumni 212, Novel Bamukmin merasa prihatin dengan kondisi yang ada di Indonesia saat ini.

Ia menyebut bahwa sudah ada banyak konflik terjadi di Indonesia dan itu membuat situasi serta kondisi menjadi darurat.

Bahkan ia menyebut sesama ulama sampai berhadap-hadapan dan saling beradu argumen.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Novel Bamukmin di dalam sebuah video yang diunggah oleh kanal YouTube Indonesia Lawyers Club pada Jumat (4/3/2022).

(BACA JUGA: Turis Asing dari 23 Negara Ini Bakal Dikasih Visa on Arrival saat Berkunjung ke Bali, Mulai Diterapkan Hari In)

(BACA JUGA:Novel Bamukmin: Indonesia Darurat Penista Agama, Gus Yaqut Hobi Buat Gaduh, Eh Ahok Dibela!)

"Mohon maaf, mungkin dugaan saya, mungkin salah. Terus kita di adu domba sehingga kelar-kelar Indonesia menjadi ada keributan di mana-mana, negara darurat," kata Novel Bamukmin.

"Belum lagi dilanda pandemi, akhirnya timbul perpanjangan masa jabatan (presiden), dua tahun, kalau perlu 3 periode karena Indonesia selalu berkonflik darurat, luar biasa, enggak selesai-selesai," paparnya. 

Tokoh Front Pembela Islam (FPI) itu juga menduga bahwa dengan kekuatan dan kekuasaan rezim di era Presiden Jokowi bisa saja pemilu 2024 ditunda.

Dengan kekuatan yang dimiliki pemerintah, Novel menyebut ada kemungkinan masa jabatan Presiden Jokowi diperpanjang jadi 3 periode.

(BACA JUGA: Denny Siregar Tolak Tunda Pemilu, Tapi Dukung Jabatan Presiden 10 Tahun: Biar Makin Sakit Hati)

(BACA JUGA:PKS Usul Anies jadi Konsultan Pembangunan IKN, Eko Kuntadhi: Nanti Jalannya Dilubangin dong!)

"Mudah-mudahan 2024 ini bisa diselenggarakan Pemilu, enggak jadi diperpanjang dua tahun, nggak jadi sampe 3 periode, kenapa? biar selesai," tutur Novel.

"Saya sudah berkomunikasi dengan pihak manapun untuk rekonsiliasi nasional, bukan kita nggak ada itikad baik, kita sudah dikorbankan saudara, ini rezim yang luar biasa," sambungnya.

Sebelumnya, Novel Bamukmin menyebut bahwa Indonesia sudah sangat darurat dengan penista agama.