TANGERANG, FIN.CO.ID - Kepala Desa Gembong, Nurjen mengakui, bahwa pasar tradisional Gembong yang terbakar, pada Minggu 20 Februari 2022, tidak safety (aman).
Dia menjelaskan, meski pengelolaan pasar Gembong dilakukan oleh pihak desa, namun sekitar 80 persen, lahan atau kiosnya sudah seperti milik pribadi pedagang yang telah lama berjualan.
Pihaknya mengaku kesulitan ketika hendak melakukan penataan atau perapihan di pasar tradisional Gembong.
"Makanya di pasar itu safety-nya memang tidak ada. Tidak safety," ucap Nurjen kepada FIN, Minggu (20/2/2022).
Tingkat keamanan yang dianggap belum memadai itu, menurut dia, bukan hanya tanggung jawab pemerintah desa selaku pengelola. Tetapi juga menjadi tugas para pedagang.
"Semua harus bertanggung jawab, terutama pelaku pasarnya harus mau menerima apabila nanti dirapikan oleh pemerintah desa," ujarnya
Dia melanjutkan, secara surat status tanah seluas 4.000 meter yang digunakan sebagai pasar tradisional itu adalah milik desa Gembong.
Dari satu periode ke periode berikutnya, pengelolaan pasar dilakukan oleh kantor desa dengan menunjuk seseorang sebagai pengurus melalui surat keputusan (SK).
Namun, karena para pedagang di pasar tersebut sudah berjualan dari generasi ke generasi maka kepemilikan kiosnya seakan sudah menjadi hak mereka.
"Ini jadi satu dilema sebetulnya, makanya kami dari pemerintahan desa sampai saat ini belum bisa maksimal dalam menata dan mengelola," tuturnya
Dia menyebut, total ada sekitar 400 los dan kios di pasar tradisional Gembong.
Terkait salar, dia mengakui, pihak pengelola memang memungut uang dari para pedagang sebesar Rp2.000 setiap harinya yang disebut sebagai uang kebersihan dan keamanan.
Namun jika dihitung uang hasil salar dari pedagang tidaklah cukup jika digunakan untuk melakukan penataan pasar.
"Jika dihitung (uang salar) belum maksimal sehingga dalam perawatan, pemeliharaan, dan penataan itu masih jauh," ujarnya.
Rencananya, Nurjen mengungkapkan, besok (Senin, 21 Februari 2022) pihaknya akan mengumpulkan para pedagang pasar Gembong yang kiosnya terbakar.