Lifestyle . 19/02/2022, 03:47 WIB

Jangan Sampai Telat, Orang Dengan Kecenderungan Ingin Bunuh Diri Harus Segera Konsultasi ke Psikolog

Penulis : Admin
Editor : Admin

JAKARTA, FIN.CO.ID - Baru-baru ini kita dihebohkan dengan kasus bunuh diri Novi Amelia, model dewasa yang terjun dari lantai 8 Apartemen Kalibata City pada Rabu 16 Februari 2022 lalu. 

Aksi bunuh diri yang dilakukan Novi Amelia tersebut, diduga dilakukan lantaran yang bersangkutan sedang berada dalam tekanan depresi. 

Depresi ternyata sangat berbahaya dan tidak boleh dibiarkan. Seseorang dengan rasa depresi, terlebih ketika pikiran bunuh diri muncul, sebaiknya buru-buru pergi berkonsultasi ke psikolog atau psikiater. 

(BACA JUGA: Ingat! 5 Tips yang Harus Dilakukan Sebelum Vaksin Covid-19, Salah Satunya Tidur yang Cukup)

Dikutip dari akun Tiktok seorang dokter kesehatan jiwa bernama dr Zulvia Syarif SpKJ, dijelaskan bahwa seseorang dengan munculnya pikiran ingin bunuh diri sudah cukup urgent untuk konsultasi ke psikolog.

Dia menjelaskan bahwa bunuh diri adalah pikiran yang sifatnya tidak pada semestinya atau pikiran yang seharusnya tidak ada. Sebab, pada prinsipnya, semua manusia di muka bumi ini punya keinginan untuk tetap hidup.

"Pada prinsipnya, manusia atau makhluk hidup apa pun di muka bumi ini itu punya survival atau ingin hidup. Sehingga, pikiran-pikiran terakit kematian dan pikiran mengakhiri hidup atau bunuh diri, itu menjadi pikiran yang sifatnya tidak pada semestinya atau pikiran yang gak ada," kata dr Zulvia, dikutip Sabtu 19 Februari 2022.

(BACA JUGA: Awas! 4 Kebiasaan Sepele Ini Bisa Mengancam Kesehatan Anda, Jangan Sampai Diremehkan)

dr Zulvia kemudian menjelaskan bahwa pikiran bunuh diri terbagi menjadi dua jenis yaitu aktif dan pasif. Kalau pasif, ia hanya pasrah berharap segera mati bagaimanpun caranya.

Namun, pikiran bunuh diri aktif biasanya mereka sudah memikirkan cara mengakhiri hidup seperti apa.

"Kalau pikiran kematian tuh kita berpikir tentang hal-hal terkait kematian. Seperti after life atau memikirkan kematian itu seperti apa. Berpikir tentang tema-tema kematian. Tapi kalau pikiran bunuh diri itu bisa aktif bisa pasif. Kalau pasif itu misalnya kayak 'terserah deh caranya gimana, berharap mati aja, diambil nyawanya'. Tapi kalau aktif tuh udah ada pikiran-pikiran caranya seperti apa gitu ya," ujar dr Zulvia.

(BACA JUGA: Novi Amalia Diduga Konsumsi Obat-obatan Terlarang Sebelum Bunuh Diri, Polisi Gelar Penyelidikan)

Jika sudah muncul pikiran-pikiran seperti itu, disarankan untuk segera mencari psikolog atau psikiater. Carilah orang profesional yang bisa membantumu keluar dari masalah atau pikiran bunuh diri tersebut.

"Apa pun itu, pikiran kematian atau bunuh diri baik itu aktif maupun pasif, ini nggak semestinya ada. Dan kamu butuh bercerita pada seseorang yang bisa membantu yaitu orang yang memang sudah terlatih alias profesional. Bisa psikolog, bisa psikiater, bisa dokter atau tenaga kesehatan lainnya," ujar dr Zulvia.

@dr.zulvia.syarif.spkj Reply to @malumalukucing__ pikiran "saja" sudah cukup urgent utk konsul ke psikolog or psikiater yaa ???????? #psikiater #mentalhealth ♬ original sound - dr.vivisyarif | Psikiater
           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com