Investasi . 18/02/2022, 07:41 WIB
JAKARTA, FIN.CO.ID - Harga emas meroket melampaui USD1.900 per ounce untuk pertama kalinya sejak Juni 2021. Hal itu disebabkan para investor yang berbondong-bondong mencari aman untuk membeli logam safe-haven itu, setelah Presiden Joe Biden mengatakan ada indikasi Rusia berencana untuk menyerang Ukraina.
Harga emas di pasar spot melonjak 1,7 persen menjadi USD1.899,84 per ounce pada pukul 02.22 WIB, setelah mencapai level tertinggi sejak 11 Juni di USD1.900,99.
Demikian mengutip laporan Reuters, di Bengaluru, Kamis 17 Februari 2022 atau Jumat 18 Februari 2022 dini hari WIB.
(BACA JUGA: Pembangunan IKN Nusantara Dimulai Semester II-2022)
Emas berjangka Amerika Serikat ditutup melesat 1,6 persen menjadi USD1.902 per ounce.
Saham Wall Street merosot lebih dari 1 persen karena ketegangan Ukraina meningkat. Pemberontak yang didukung Rusia dan pasukan Ukraina saling menuduh, Kamis, bahwa masing-masing telah menembak melintasi garis gencatan senjata di Ukraina timur.
"Ketika waktu benar-benar tidak menentu dan kecemasan memuncak, emas masih menjadi aset safe-haven untuk dituju," kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.
(BACA JUGA: Proyek Pembangunan Bendungan Bener Dihentikan Sementara Gegara Masalah Pembayaran Lahan? Cek Faktanya Disini)
Sementara itu, Rusia mengusir Deputi Duta Besar Amerika Bartle Gorman, memperingatkan tanggapan AS di tengah meningkatnya kekhawatiran akan invasi Rusia ke Ukraina.
"Tidak hanya peristiwa di perbatasan Ukraina yang membuat investor mencari safe-haven , tetapi (emas) juga menawarkan perlindungan inflasi pada saat harga melonjak dan prospek harga minyak dan gas yang lebih tinggi, jika Rusia menyerang," ujar Craig Erlam, analis OANDA.
Risalah pertemuan kebijakan terbaru Federal Reserve, dirilis Rabu, menunjukkan kendati pembuat kebijakan sepakat bahwa akan "segera tepat" untuk menaikkan suku bunga acuan dari level mendekati nol, mereka akan menilai kembali timeline kenaikan suku bunga pada setiap pertemuan.
(BACA JUGA: Curhat Soal Infrastruktur di KEK Palu, Bahlil Lahadalia: Jangankan Investor, Saya Saja Susah Lewat Situ)
"Risalah FOMC teranyar tidak menawarkan petunjuk hawkish yang baru," kata analis Exinity, Han Tan.
Logam auto-catalyst paladium melonjak 3,4 persen menjadi USD2.358,19 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi dua minggu di awal sesi.
Rusia adalah salah satu negara penghasil paladium terbesar di dunia dan konflik dengan Ukraina dapat menyebabkan gangguan pasokan, kata para analis.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com