Regional . 18/02/2022, 11:54 WIB

Aksi Polisi Pukul Sopir Truk yang Lagi Demo dengan Helm, Ujungnya Cuma Bilang...

Penulis : Admin
Editor : Admin

KUDUS, FIN.CO.ID - Aksi polisi memukul sopir truk yang tengah demo di Kudus, Jawa Tengah viral di media sosial.

Ujung dari kasus pemukulan tersebut, polisi memintaan maaf.

Kasat Lantas Polres Kudus AKP Galuh Pandu Pandega mengatakan pihaknya meminta maaf atas tindakan pemukulan yang dilakukan salah satu anggotanya.

(BACA JUGA: Waduh! Oknum Polisi Ngamuk, Lempar Helm ke Sopir Truk Gegara Hal Ini)

"Kami selaku Kasatlantas Polres Kudus menyampaikan permohonan maaf atas adanya insiden yang dilakukan anggota kami terhadap saudara Slamet Riyanto saat pengamanan penyampaian aspirasi para sopir truk. Permohonan maaf juga kami tujukan kepada masyarakat," katanya, Kamis, 17 Februari 2022.

Dikatakannya, anggota Satlantas Polres Kudus yang melakukan pemukulan juga telah meminta maaf secara langsung kepada Slamet Riyanto. 

Permintaan maaf tersebut disaksikan Kasatlantas Polres Kudus dan sejumlah sopir truk, termasuk kuasa hukum sopir truk Slamet Riyadi yang mendampingi aksi unjuk rasa di Kantor Dishub Kudus.

 (BACA JUGA:Duh! Oknum Polisi di Kudus Diduga Lempari Sopir Truk Pakai Helm, Warganet: Viral dulu Baru Diproses)

Oknum anggota Satlantas Polres Kudus diduga melakukan pemukulan menggunakan helm terhadap sopir ‎saat menggelar unjuk rasa di depan Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kudus di Jalan HM Subchan ZE, Kecamatan Kota, Kamis (17/2/2022) siang.

Slamet Riyanto yang merupakan sopir truk yang ikut dalam aksi penyampaian aspirasi di Kantor Dishub Kudus juga menerima permohonan maaf dari Briptu M Fernanda bersama anggota lainnya.

"Permintaan maaf mereka saya terima. Kasus ini juga sudah diselesaikan secara musyawarah tanpa harus melalui jalur hukum," ujarnya.

Saat ditemui ketika aksi unjuk rasa, Slamet Riyanto mengakui mengalami luka kecil di bagian kepala sebelah kiri dan saat itu masih terlihat lukanya.

Riyanto juga mengakui tidak melakukan hal-hal yang bersifat anarkis dalam aksi menyampaikan aspirasi menolak kebijakan pemerintah terkait pelarangan truk over dimension and overloading (ODOL).

Insiden tersebut, diduga karena kesalahpahaman ketika dirinya hendak melerai antara sopir dengan polisi yang disebutkan ada anggota yang hendak ketabrak. Namun dirinya dikira merekam kejadian tersebut.

Sebelumnya heboh di media sosial Instagram, video 12 detik oknum anggota Satlantas Polres Kudus diduga lakukan pelemparan terhadap sopir truk yang melintas.

           
© 2024 Copyrights by FIN.CO.ID. All Rights Reserved.

PT.Portal Indonesia Media

Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210

Telephone: 021-2212-6982

E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com