Yang penting, tidur harus nyenyak dan tidak terganggu untuk memungkinkan otak Anda melewati tiga tahap tidur gerakan mata non-cepat (NREM) dan satu tahap tidur gerakan mata cepat (REM) — tahap di mana Anda bermimpi.
Meskipun waktu tidur harus disesuaikan secara individual, American Academy of Sleep Medicine and Sleep Research Society merekomendasikan agar orang dewasa mendapatkan setidaknya 7 jam tidur per malam untuk kesehatan yang optimal.
Meskipun Anda mungkin tahu pentingnya tidur yang cukup, jatuh dan tetap tertidur bisa menjadi perjuangan.
(BACA JUGA: Ririe Fairus Legowo Jika Harus Lihat Ayus dan Nissa Sabyan Menikah: Kita Sudah Punya Kehidupan Masing-masing)
Kondisi medis tertentu
Jika Anda mengalami kelelahan kronis yang tidak dapat dijelaskan, Anda harus mengunjungi dokter dan mendiskusikan gejala Anda.
Mereka mungkin merekomendasikan pengujian untuk menyingkirkan kondisi kesehatan tertentu yang menyebabkan kelelahan, seperti sleep apnea, hipotiroidisme, kanker, sindrom kelelahan kronis, multiple sclerosis, gangguan kecemasan, penyakit ginjal, depresi, diabetes, dan fibromyalgia.
Penting untuk diketahui bahwa merasa lelah sepanjang waktu adalah hal yang tidak normal. Jika Anda sering mengalami kelelahan, kemungkinan ada satu atau lebih penyebab.
(BACA JUGA: Ririe Fairus Legowo Jika Harus Lihat Ayus dan Nissa Sabyan Menikah: Kita Sudah Punya Kehidupan Masing-masing)
Ketidakseimbangan Diet
Diet Anda secara signifikan memengaruhi perasaan Anda.
Untuk mempertahankan energi dan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh Anda untuk melakukan proses kritis, penting untuk mengonsumsi makanan seimbang yang kaya nutrisi.
Kurang makan atau makan makanan ultra-olahan rendah nutrisi penting - dapat menyebabkan kekurangan kalori dan nutrisi, yang dapat menyebabkan kelelahan.
Ketika Anda tidak mendapatkan cukup kalori dan nutrisi seperti protein, tubuh Anda mulai memecah lemak dan otot untuk memenuhi kebutuhan energi. Hal ini menyebabkan hilangnya lemak tubuh dan massa otot, yang dapat memicu kelelahan.
(BACA JUGA: Komposisi CASA Tembus 63,3 Persen, Biaya Dana BRI Semakin Efisien)