JAKARTA, FIN.CO.ID - Dialog antara Pemprov Jawa Tengah dengan waga Desa Wadas diharapkan bisa menjadi solusi atas polemik pembangunan Bendungan Bener.
Direktur The Wahid Institute Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid mengapresiasi langkah yang ditempuh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, yang melakukan dialog dan menyapa warga setempat.
"Pemimpin yang baik harus berani berdialog langsung dengan masyarakat, agar bisa mendengar berbagai perspektif yang ada, baik yang pro maupun kontra," kata Yenny Wahind yang merupakan puteri Presiden ke empat RI Abdurrahman Wahid, Senin, 14 Februari 2022.
(BACA JUGA: Bukan Cuma Sentuhan, Tatap Muka Selama 15 Menit Juga Termasuk Kontak Erat Lho)
Yenny berharap, dialog antara Ganjar dengan warga Desa Wadas dapat menghasilkan solusi terbaik soal rencana penambangan batu andesit di Desa Wadas untuk pembangunan Bendungan Bener.
Yenny menegaskan, pemerintah sudah sepatutnya melakukan pendekatan lewat dialog, serta tidak menggunakan intimidasi dan kekerasan terhadap masyarakat.
Dia juga meminta stigma yang bermunculan di Desa Wadas dihilangkan.
(BACA JUGA: Covid-19 di Jakarta Mulai Melandai, Luhut: Silakan Jalan, Masuk ke Mal)
"Jangan sampai muncul retorika yang memecah belah, yang mengakibatkan hilangnya suasana guyub di masyarakat," kata Yenny
"Pemerintah harus bisa menjadi pengayom yang mendamaikan masyarakat, apapun pilihan warga nantinya," sambungnya.
Diketahui, Ganjar telah menemui warga Desa Wadas baik kelompok yang menolak maupun kelompok yang menerima penambangan batu andesit.
Ganjar datang dengan lengan di gips tanpa didampingi aparat kepolisian.
Kedatangan Ganjar juga disambut masyarakat yang telah menunggu di Masjid Nurul Huda.
Usai melaksanakan ibadah shalat zuhur, Ganjar duduk berlesehan di teras masjid.
Ganjar mengawali sambutannya dengan meminta maaf kepada warga Desa Wadas atas kejadian yang kurang menyenangkan pada Selasa (8/2).
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq