Covid-19 di Jakarta Mulai Melandai, Luhut: Silakan Jalan, Masuk ke Mal

Covid-19 di Jakarta Mulai Melandai, Luhut: Silakan Jalan, Masuk ke Mal

Luhut Binsar [email protected]

JAKARTA, FIN.CO.ID - PPKM Level 3 yang diberlakukan sejumlah daerah, kali ini, pemerintah memutuskan untuk tidak melakukan pengetatan aktivitas. 

Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, tidak adanya pengetatan aktivitas, karena jumlah kasus di sejumlah daerah dinilai sudah melandai. 

"Kita belum lihat untuk ada pengetatan lagi, tidak, justru kita pelonggaran-pelonggaran yang kita lakukan tetapi dengan monitoring yang ketat," kata Luhut, Senin, 14 Februari 2022. 

(BACA JUGA:Catat! Ini 5 Gejala Awal Anda Terpapar Omicron, Mirip Serperti Flu Biasa?)

Koordinator PPKM Jawa-Bali ini juga menjelaskan, kasus COVID-19 di DKI Jakarta sudah terlihat melandai dalam empat hari terakhir.

Selain itu, keterisian rumah sakit yang menjadi indikator pemerintah, seperti RSDC Wisma Atlet Kemayoran, RSPI Sulianti Saroso, RS Persahabatan dan RS Pertamina, tidak menunjukkan peningkatan signifikan.

Ia menegaskan, tidak perlu ada kekhawatiran berbelih bagi masyarakat. 

(BACA JUGA:Dugaan Korupsi Satelit Kemenhan Diduga Libatkan TNI-Sipil, Jaksa Agung Kasih Perintah Begini)

Alasannya, saat ini cakupan vaksinasi sudah luas dan sudah masuk tahap vaksin booster. 

"Justru kami mendorong dengan protokol kesehatan yang ketat, silakan saja jalan ke mana masuk ke mal, gunakan PeduliLindungi, kemudian PCR atau antigen untuk memeriksakan sendiri kalau ada gejala," kata Luhut.

Di sisi lain, Pemerintah juga menyadari bahwa kasus kematian per hari akibat COVID-19 mencapai 111 pada Minggu (13/2). Jumlah tersebut menjadi penambahan tertinggi sejak akhir September 2021.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa puncak kematian tersebut terjadi berselang dua pekan dari puncak kasus yang mencapai 56 ribu per hari.

Jika dibandingkan dengan varian Delta, kasus harian COVID-19 saat itu mencapai 56 ribu dengan kasus kematian 2.069 per hari.

"Belajar dari biasanya, kematian selang dua minggu tapi saya rasa tidak akan dari 111, bahkan sampai ke 500 (kasus) atau sampai 1.000 (kasus) itu tidak mungkin," kata Budi.

DAPATKAN UPDATE BERITA FIN LAINNYA DI Google News


Khanif Lut

Tentang Penulis

Sumber: