Viral . 13/02/2022, 16:02 WIB
JAKARTA, FIN.CO.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bengkulu resmi menonaktifkan dua pengurusnya yaitu RH dan CA yang beberapa hari lalu ditangkap oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Diketahui sebelumnya 2 pengurus berinisal CA menjabat sebagai Ketua Komisi Fatwa, sedangkan RH menjabat sebagai Wakil Ketua I yang membidangi Komisi Fatwa MUI Bengkulu.
Menurut keterangan Ketua MUI Kota Bengkulu Yul Khamra di Bengkulu, penonaktifan tersebut menyusul penetapan keduanya sebagai tersangka.
(BACA JUGA: Bela Airlangga jadi Capres, Aburizal Bakrie Ancam Penganggu: Akan Berhadapan dengan Saya!)
"Penonaktifan tersebut dilakukan mengingat keduanya telah ditetapkan tersangka oleh Mabes Polri beberapa waktu lalu," kata Khamra.
Ia mengaku terkejut dengan ditangkapnya kedua anggota MUI tersebut, sebab keduanya merupakan anggota aktif di MUI sejak 2005 lalu.
Bahkan RH pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal serta merupakan dosen bahasa Arab di salah satu universitas swasta di Provinsi Bengkulu.
(BACA JUGA: Parah! Aturan JHT Baru Bisa Cair di Usia 56 Tahun Banjir Kecaman, Warganet Menolak: Rezim Tak Tahu Diri)
"Kami tidak tahu latar belakang beliau, yang kami tahu beliau sebagai juru dakwah," ujarnya.
Terkait penangkapan dan penonaktifan dua pengurus MUI Bengkulu tersebut, pegiat media sosial, Yusuf Muhammad bereaksi di akun Twitter pribadinya @yusuf_dumdum, pada 13 Februari 2022.
"Kalau sudah begini apa masih belum sadar juga ? Masih belum mau bermuhasabah ? Masih menyalahkan yg menangkap ?, tulisnya.
(BACA JUGA: Said Aqil Blak-blakan Ogah Bawa Budaya Arab ke Indonesia: Budaya Kita Jauh Lebih Bermartabat!)
Menurut Yusuf, saat ini negara memang sedang ingin dirusak oleh para bandit yang nekat menyusup menjadi sosok penting di MUI.
Bahkan menurut Yusuf, teroris juga kini mulai menyamar dosen.
"Negara ini sedang ingin dirusak oleh para bandit teroris yang menyamar jadi pengurus MUI, dosen dll. Bandit teroris itu sangat tricky sekali dalam menjalankan misinya," sambungnya.
Kalau sudah begini apa masih belum sadar juga ? Masih belum mau bermuhasabah ? Masih menyalahkan yg menangkap ?
— Dumdum (@yusuf_dumdum) February 13, 2022
Negara ini sedang ingin dirusak oleh para bandit teroris yang menyamar jadi pengurus MUI, dosen dll. Bandit teroris itu sangat tricky sekali dalam menjalankan misinya. pic.twitter.com/7mcTyp4F6M
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com