SEMARANG, FIN.CO.ID - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Tanjung Emas Semarang meluncurkan program Buku Pelaut "Goes To Campus".
Program tersebut merupakan salah satu upaya KSOP Tanjung Emas untuk memangkas praktek percaloan dalam pembuatan buku pelaut, sekaligus meningkatkan citra positif pelayanan publik pada sektor perhubungan laut.
Dengan sistem "jemput bola" pelayanan Buku Pelaut ke kampus-kampus maupun sekolah-sekolah pelayaran, hal ini meniadakan antrian-antrian pelayanan di kantor KSOP yang rawan untuk dijadikan praktek percaloan dalam percepatan pengurusan dokumen.
(BACA JUGA: Dirgahayu KPLP, 49 Tahun Menjaga Laut Indonesia)
KSOP Kelas I Tanjung Emas M Tohir mengungkapkan hal itu dalam diskusi Forum Wartawan Perhubungan (Forwahub) yang bertajuk bertemakan Buku Pelaut "Goes to Campus", di Semarang, Jumat, 28 Januari 2022 kemarin.
Tohir menjelaskan, program ini dilatarbelakangi adanya program percepatan dan pemangkasan birokrasi pelayanan publik serta kondisi pandemi Covid-19 yang mendorong setiap unit kerja memiliki terobosan dan inovasi agar pelayanan publik dapat terus berjalan namun tetap aman.
Menurut Tohir, sebelum pandemi Covid 19, antrian pelayanan kepelautan di KSOP Tanjung Emas dipadati para taruna/kadet yang akan mengurus buku pelaut sebagai syarat mereka bisa berlayar.
(BACA JUGA: Kapal Tol Laut Resmi Singgah di Kepulauan Sula)
“Program ini bertujuan menghilangkan praktek percaloan dalam pembuatan buku pelaut bagi para taruna/kadet,” ungkap Tohir.
Hingga saat ini program Buku Pelaut Goes to Campus telah masuk di sekolah-sekolah pelayaran yang ada di wilayah Jawa Tengah, antara lain Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Politeknik Bumi Akpeni (PBA) Semarang, SMK Akpelni Semarang, SMK Wisudha Karya Kudus, UNIMAR AMNI Semarang dan SMK Pancasila Kartasura.
Pertumbuhan pembuatan buku pelaut dengan program Buku Pelaut Goes to Campus di PIP Semarang terus meningkat. Misalnya tahun 2019 terdapat pembuatan buku pelaut sebanyak 167 buku pelaut yang diterbitkan.
(BACA JUGA: Pemerintah Didesak Selamatkan Pelaut Indonesia Dari Pemberontak Houthi)
Jumlah itu kemudian meningkat menjadi 392 buku di tahun 2020 dan 339 buku per November 2021.
Dapatkan berita terkini langsung di ponselmu. Ikuti saluran FIN.CO.ID di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029Vajztq