Buku Pelaut 'Goes To Campus', Upaya Ditjen Hubla Pangkas Praktek Percaloan dan Perbaikan Citra Pelayanan Publik

fin.co.id - 31/01/2022, 02:29 WIB

Buku Pelaut 'Goes To Campus', Upaya Ditjen Hubla Pangkas Praktek Percaloan dan Perbaikan Citra Pelayanan Publik

Diskusi Forum Wartawan Perhubungan, membedah program Buku Pelaut Goes To Campus yang diinisiasi KSOP Kelas 1 Semarang. Diskusi dilakukan di Gets Hotel Semarang, Jumat, 28 Januari 2022.

Selain itu, di PBA Semarang tercatat sebanyak 187 buku pelaut pada tahun 2020 dan meningkat menjadi 222 buku pelaut per November 2021.

Secara nasional, penerbitan Buku Pelaut juga mengalami peningkatan yaitu 228 Buku Pelaut pada tahun 2019, 883 Buku Pelaut pada 2020 dan 927 Buku Pelaut pada tahun 2021. 

(BACA JUGA: Larangan Ekspor Batu Bara membangkitkan Sektor Angkutan Laut Domestik)

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang Capt. Dian Wahdiana mengapresiasi adanya layanan Buku Pelaut Goes To Campus tersebut. 

Sebab menurutnya, setiap taruna taruni PIP Semarang memang memerlukan Buku Pelaut untuk dapat melaksanakan Praktek Kerja Laut (PKL) di atas kapal.

Menurutnya, program itu mampu memberikan pelayanan secara cepat, mudah dan akuntabel kepada para Taruna/Kadet di lembaga pendidikan pelaut, dalam menyiapkan dokumen pelaut lebih dini agar proses PKL (Prala) lebih cepat.

(BACA JUGA: PNBP Pengelolaan Ruang Laut Melesat 400 Persen)

“Kami terus mendorong program Buku Pelaut Goes to Campus ke lembaga pendidikan lainnya, kami akan siapkan target jangka pendek, menengah dan panjang agar kedepannya program ini akan lebih komprehensif menyesuaikan perubahan globalisasi dunia khususnya menuju digitalisasi,” ujar Capt Dian. 

Sementara itu, Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Perhubungan Laut, Ahmad Wahid menjelaskan program Buku Pelaut Goes To Campus dapat menyelesaikan masalah dalam proses pembuatan Buku Pelaut oleh para Taruna.

“Dengan adanya program Buku Pelaut Goes To Campus, gak lagi para taruna datang ke kantor kesyahbandaran untuk antri,”ucapnya.

(BACA JUGA: Protes China di Laut Natuna Dicuekin Indonesia, Pengamat: Sudah Tepat!)

Dalam kesempatan yang sama, Plt Dirjen Perhubungan Laut, Arif Toha juga menyampaikan bahwa ia berharap agar kedepannya program serupa dapat dilaksanakan di UPT Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di seluruh Indonesia. 

Terobosan seperti ini diperlukan dalam rangka meningkatkan kenyamanan, kecepatan layanan dan mengurangi biaya kepada pengguna jasa pelayanan.

“Pelaut itu adalah pekerja kunci yang memiliki peran penting sebagai tulang punggung perekonomian sebuah negara. Untuk itu, Ditjen Perhubungan Laut akan terus mendukung dan memfasilitasi pelayanan bagi pelaut Indonesia,” tegasnya.

 

Admin
Penulis