Penghargaan juga diberikan kepada Politeknik Astra, Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Media Kreatif dan Politeknik Negeri Bandung. Penghargaan untuk perusahaan global yang menjadi mitra DTS 2021 diberikan kepada Cisco, Oracle, Red Hat, Huawei, Microsoft, Progate, AWS, IBM, EC – COUNCIL, Alibaba Cloud, Google, dan Facebook.
Untuk perusahaan nasional yang mendapatkan penghargaan antara lain Dicoding, Rakamin Academy, Terra AI, Codepolitan, Skillvul, DQLab, PT. Telkom Indonesia, Tbk, PT. Berca Hadya Perkasa, dan PT. Sagara Technology. Ada pula ThisAble, Xynexis International, TIP Telkom University, DIGITS, Universitas Padjajaran, BRI Institute, Metrodata Academy, dan Synergy Academy.
Untuk asosiasi dan komunitas penghargaan mitra diberikan kepada Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), International Telecomunication Union (ITU), Indonesia Artificial Intelligencey Society (IAIS), Dewan Pers, Indonesia AI Research Consortium (IARC), Aliansi Jurnalis Independen, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Artificial Intelligence Center Indonesia (AICI) dan Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL).
Sektor perbankan, penghargaan mitra DTS 2021 diberikan kepada PT. Bank Negara Indonesia, Tbk, PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk, PT. Bank Tabungan Negara, Tbk, PT. Bank Mandiri, Tbk. Dan untuk marketplace dan perusahaan startup digital penghargaan diberikan kepada Gojek,Grab, Bukalapak, dan Tokopedia.
/p>
Kementerian Kominfo telah menyusun Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024. Terdapat empat pilar yang menjadi pedoman realisasi agenda akselerasi transformasi digital Indonesia.
“Pertama, infrastruktur digital untuk membuka akses seluruh masyarakat agar bisa masuk ke dunia digital, kedua pemerintahan digital agar pemerintah bisa melakukan pelayanan publik kepada masyarakat secara digital, ketiga ekonomi digital dan keempat masyarakat digital,” jelas Hary.
Dalam membangun masyarakat digital, Kementerian Kominfo telah menyiapkan Program Digital Leadership Academy, Digital Talent Scholarship dan Gerakan Nasional Literasi Digital. Ketiga program itu dirancang untuk melatih pemimpin digital, fasilitasi peningkatan keahlian atau alih kompetensi dan peningkatan literasi digital
“Pertama melatih pemimpin digital, agar mereka memahami bagaimana mengelola seluruh data dan aplikasi yang ada di organisasi atau lembaga. Kami punya target sebesar melatih 300 peserta untuk tahun 2021,” tutur Hary.
Mengenai Program DTS 2021, Hary Budiarto menyebutkan pelatihan itu menyediakan keahlian tingkat menengah. Menurutnya, Program DTS ditujukan untuk meningkatkan skill dan memberikan kesempatan alih bidang atau kompetensi.
“Karena di masa pandemi ini banyak yang beralih profesi dan kompetensi. Kami menyediakan talenta digital dalam Program Digital Talent Scholarship. Program ini menargetkan 100 ribu peserta,” tuturnya.
Menurut Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo, pelatihan literasi digital yang di tingkat dasar ditujukan untuk membekali masyarakat agar paham dengan budaya digital, etika digital, keamanan digital, dan menguasai kemampuan dasar untuk memanfaatkan ruang digital. “Target kita adalah 12,5 juta penduduk Indonesia yang mengikuti literasi digital,” ujarnya.
Lewati Target
Untuk melaksanakan semua itu, Kementerian Kominfo bekerja sama dengan mitra pelatihan dari perguruan tinggi, asosiasi dan komunitas, perusahaan global, education technology, perbankan nasional.
“Kerja sama kita ada 103 perguruan tinggi di Indonesia dan internasional, 15 asosiasi dan komunitas, 13 perusahan global, dan 11 edutech nasional. Ada empat perbankan nasional, BNI, BRI, BTN, dan Bank Mandiri. Bukan memberi modal tapi memberikan fasilitas setelah pelatihan bisa magang mengerjakan proses digital di perbankan dan direkrut jadi pegawai di bank masing-masing,” jelas Hary Budiarto.
Kementerian Kominfo juga bekerja sama dengan mitra yang akan menampung ketika pelatihan diselesaikan. “Mereka merekrut peserta menjadi pegawai di 16 perusahaan tersebut,” ujar Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo.