JAKARTA - Pemprov DKI melalui Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta mengeluarkan dokumen fakta-fakta terkait penyelenggaraan Formula E yang rencananya bergulir Juni 2022.
Dokumen itu, mengungkapkan fakta sekaligus membantah sejumlah opini dan tuduhan liar yang berkembang terkait dana Formula E.
Berikut penjelasan fakta terkait penyelenggaraan Formula E 2022 di Jakarta:
Katanya : Formula E merupakan pemborosan APBD
Faktanya :
Hampir semua event dunia (Asian Games, Olimpiade, Formula 1, MotoGP, Formula E) membutuhkan dana dari pemerintah, termasuk Asian Games 2018 dan MotoGP Mandalika Maret 2022
Asian Games 2018, MotoGP Mandalika Maret 2022, dan Formula E Juni 2022 bukan pemborosan APBN/APBD, karena memberikan manfaat ekonomi dan reputasional yang luar biasa bagi Indonesia.
Manfaat ekonomi: stimulus ekonomi dan multiplier efek yang ditimbulkan
Manfaat reputasional: citra Indonesia dan Jakarta yang semakin baik di dunia, sehingga bisa menstimulus turisme dan investasi.
Katanya : Hanya untung jika dilaksanakan 5 tahun, mengapa Formula E dilaksanakan selama 5 tahun berturut-turut? hanya 2 kota yang melaksanakan secara berturut-turut dan bahkan mereka merugi
Faktanya :
Investasi infrastruktur jadi optimal jika infrastruktur itu dimanfaatkan bukan hanya untuk satu kali penyelenggaraan
Justru merugikan jika formula 3 hanya dilaksanakan sekali karena biaya infrastruktur balapan yang merupakan salah satu pos pengeluaran terbesar menjadi tidak termanfaatkan beberapa kali
Akibat pandemi, dilakukan review ulang atas semua kerja sama Formula E di semua kota. Hasil kesepakatan baru antara Jakpro dengan FEO, adalah periode pelaksanaan disesuaikan 3 tahun yaitu 2022, 2023 dan 2024
Tiga tahun merupakan waktu yang tepat untuk memaksimalkan manfaat dan dampak ekonomi