JAKARTA - Banyak yang mengira Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) mendukung perjuangan Taliban merebut Afganistan.
/p>
Tudingan itu setelah tersebar sebuah foto Taliban dan PBNU sedang berdiskusi di Kantor PBNU. Foto itu diambil pada 2019 lalu.
/p>
Hal ini dikatakan oleh Tokoh NU, Kiai Taufik Damas melalui akun Twitter-nya, @TaufikDamas, Sabtu (21/8/2021). Kiai Taufik mengatakan, kala itu delegasi Taliban berkunjung ke PBNU guna mempelajari konsep Islam Nusantara.
/p>
"Delegasi Taliban pernah datang ke PBNU. Mereka datang karena ingin tahu konsep Islam Nusantara yang mungkin bisa diterapkan di Afghanistan agar mereka bisa menciptakan perdamaian di sana," jelas Kiai Taufik Damas, Sabtu (21/8/2021).
/p>
"Eh, hanya karena poto kunjungan Taliban ke PBNU, ada orang mengira NU mendukung Taliban," sambungnya.
/p>
Pertemuan PBNU dengan Taliban
/p>
Ketua PBNU, KH Abdul Manan Ghani menceritakan pertemuan PBNU dengan Taliban pada 2019 silam.Dalam pertemuan itu, ada beberapa pesan disampaikan oleh Taliban
/p>
"Ketika Taliban berkunjung ke PBNU yang disampaikan itu sesungguhnya ingin peralihan pemerintahan perdamaian dengan penguasa Ashraf Ghani. Yang diinginkan setidaknya mereka ajukan ada tiga: Pertama bahwa stempel, Taliban sebagai teroris harus dihilangkan, karena kami ini bukan teroris bukan ISIS bukan al-Qaeda," kata Abdul dalam sebuah Webinar, dikutip Sabtu (21/8/2021).
/p>
Kedua, katanya, Amerika Serikat (AS) harus pergi dari Afganistan, di mana Taliban ingin menentukan nya sendiri dan membangun pemerintahan bersama-sama dan Ketiga, menginginkan pemerintah Ashraf Ghani mengakomodir kepada Taliban sehingga terjadi perdamaian.
/p>
Dia menceritakan hubungan NU dengan Afghanistan yakni pemberian beasiswa di Perguruan Tinggi NU di Semarang bahkan di berbagai wilayah Afganistan kurang lebih 20 provinsi telah berdiri organisasi NU yang mengadopsi pemikiran NU dalam segi berbangsa dan negara.
/p>
"Sehingga NU punya peran dikalangan ulama Afghanistan saat mereka berkunjung ke NU kita berikan pemikiran-pemikira NU dan kita juga bacakan Pancasila. Lalu malah berdiri NU di berbagai provinsi termasuk di Kabul artinya mereka sudah mengadopsi nilai-nilai pemikiran kita dalam berbangsa dan bernegara bahwa nasionalisme keagaman bisa disatukan," katanya.
/p>
Jika dilihat pada sisi lain, Lanjutnya justru Taliban belajar kepada Indonesia bagaimana menyatukan negara yang beratus suku dan bahasa. Walaupun dari segi bahasa, agama berbeda-beda namun Indonesia tetap satu.
/p>
"Sementara Afganistan, hanya satu dataran dan 8 suku tapi belum bisa menyatukan sesungguhnya mereka belajar ke kita dan tali kemenangan terinspirasi oleh kita. Kita sudah lebih maju dalam membangun kebhinekaan dan kebangsan kita justru mereka belajar dari kita termasuk Pancasila," tuturnya. (dal/fin)
/p>