JAKARTA - Rententan penangkapan tersangka terorisme dilakukan aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri. Ini menunjukan aksi terorisme masih akan terjadi dan perlu diperangi.
/p>
Ketua MPR Bambang Soesatyo menegaskan pihaknya berkomitmen memerangi segala aksi terorisme maupun radikalisme di Indonesia.
/p>
"Kami juga mengajak semua pihak agar ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam menjaga kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (19/8).
/p>
Dikatakannya, Polri khususnya Tim Densus 88 Antiteror harus terus meningkatkan kewaspadaan dan terus menelusuri jaringan atau kelompok teroris di Indonesia.
/p>
Diketahui beberapa hari lalu, Tim Densus 88 antiteror Polri menangkap 48 tersangka teroris, sementara lima lainnya masih dinyatakan buron.
/p>
Menurutnya, Densus 88 Antiteror dapat mendalami kasus terorisme melalui para teroris yang ditangkap tersebut.
/p>
Bamsoet juga meminta Densus-88 Antiteror bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk terus berupaya keras mengungkap jaringan terorisme tersebut.
/p>
"Polri juga wajib mendalami pihak-pihak yang menjadi pemasok bahan perakit bom maupun aliran dana dari pihak yang menjadi sponsor dana terorisme," katanya.
/p>
Selain itu, dia juga meminta Polri untuk meningkatkan kerja sama dengan BNPT dan Badan Intelijen Negara (BIN), agar informasi yang didapat akurat. Sehingga, kata dia, Pemerintah dapat memaksimalkan upaya preventif dalam mencegah aksi terorisme maupun radikalisme dengan mengedepankan aspek pencegahan dini.(gw/fin)
/p>