JAKARTA - Pengamat politik, Rocky Gerung menduga ada upaya pemerintah dan MPR untuk memperpanjang masa jabatan dan menunda pemilu 2024 hingga tahun 2027 dengan alasan Indonesia masih pandemi covid-19.
/p>
"Jadi memang mereka berupaya untuk cari-cari alasan. Padahal sebetulnya negara-negara semua berusaha memperpendek pandemi ini. Sementara indonesia perpanjang pandemi," ujar Rocky Gerung dikutip FIN dari chanel YouTube-nya, Rabu (18/8/2021).
/p>
Dia menilai, upaya menunda Pilpres itu karena belum ada kader yang pas yang disiapkan untuk menggantikan Presiden Jokowi.
/p>
"Ada upaya yang sangat curang dalam upaya untuk memanipulasi kaderisasi. Kan ini semua nggak ada kader, maka ditunggu sampai 2027 dengan alasan covid-19 segala macam," tutur dosen Ilmu filsafat ini.
/p>
Dia mengatakan, ada semacam upaya kekuasaan untuk menggalang-halangi tokoh-tokoh politik baru untuk tampil. Begitu pun partai politik baru.
/p>
"Tentu di sini ada upaya untuk menghalangi orang-orang baru dalam persaingan politik. Partai-partai baru untuk masuk dalam persaingan politik. Jadi tokoh-tokoh baru yang ingin memulihkan Indonesia akan disisikan. Demikian juga partai-partai baru," katanya.
/p>
Dilanjutkan bahwa, kemampuan bangsa dalam membuat refleksi terkait apa artinya pemilu, apa artinya demokrasi, itu batal demi kekuasaan yang makin arogan.
/p>
Rocky bilang, jika pemerintah beralasan pandemi, maka bis gunakan pemilu online. "Jadi kalau cuma soal tehnik pemilu, ya gampang, bikin aja online, sama seperti ijab kabul," pungkasnya. (dal/fin).
/p>