BPIP Bikin Lomba Hukum Hormat Bendera Dalam Islam, UAH Bereaksi Begini

fin.co.id - 15/08/2021, 07:36 WIB

BPIP Bikin Lomba Hukum Hormat Bendera Dalam Islam, UAH Bereaksi Begini

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA- Ustadz Adi Hidayat (UAH) ikut berpendapat soal lomba menulis artikel yang digelar oleh Badan Pembina Ideologi Pancasila atau BPIP.

/p>

Lomba tersebut bertemakan 'Hormat Bendera Menurut Islam' dan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam’. Ustad Adi Hidayat menilai, seharusnya dua tema itu ditanyakan ke majelis ulama. Bukan dijadikan sebagai lomba menulis artikel.

/p>

"Kalau kita uji dengan pertanyaan, apa tujuan yang ingin dicapai dari hormat bendera menurut hukum islam. Belum diketahui bagaimana hukum Islam terkait dengan penghormatan terhadap bendera. Kalau belum tahu, harusnya bertanya kan. Kalau BPIP bertanya, salah meminta santri menulis artikel, harusnya bertanya ke MUI," ujar Ustadz Adi Hidayat dalam kanal Youtube Adi Hidayat Official, Ahad (15/8/2021).

/p>

Adi Hidayat menjelaskan, BPIP tidak bisa memberikan lomba penulisan dengan tema itu untuk para santri. Sebab hukum hormat bendera dan hukum bernyanyi lagu kebangsaan adalah rana pembahasan ulama. Bukan para santri. Apalagi santri juga ada levelnya, mulai dari tingkatan tsanawiyah, aliyah, maha santri (mahasiswa).

/p>

"Ketika mereka (santri) mempelajari sebuah hukum Islam, mereka mempelajari dasar-dasar hukum yang memang sudah mutlak diselesaikan oleh para ulama berdasarkan referensi hukum hukum Islam. Misalnya, soal fiqih, apa hukumnya air wudhu yang bercampur dengan kotoran. Pembahasan yang sudah diselesaikan oleh para ulama untuk dipelajari, ini ranah santri," bebernya.

/p>

"Ini Anda (BPIP) memberikan beban konstruksi hukum pekerjaan ulama kepada para santri yang masih di level dasar yang dalam konteks belum masuk untuk merumuskan sebuah hukum. Santri hanya meng-copy paste dasar-dasar hukum yang dibuat oleh ulama, tidak bisa melahirkan sebuah pandangan hukum," sambungnya.

/p>

Oleh karena itu, Adi Hidayat menyarankan agar tema tersebut diganti dengan tema yang selaras dengan santri.

/p>

"Misalnya peran ulama dalam melahirkan kemerdekaan RI. Tebar ke 34 provinsi sehingga masing masing santri bisa melahirkan ulamanya masing-masing yang berkontribusi terhadap kemerdekaan RI. Yang menginspirasi, sehingga masing masing mengenal tokohnya. Santri itu tokohnya kan ulama," ucapnya.

/p>

"Tema ini lemah dari berbagai sisi. Ini ranahnya bukan ke santri, tapi ke MUI, ulama, Kyai. BPIP bisa berkonsultasi sehingga tidak menimbulkan polemik dan gejolak. Masukan kami, sebaiknya temanya diganti sesuai dengan karakteristik santri," pungkasnya.

/p>

Ada pun BPIP membuat lomba penulisan artikel dengan tema 'Hormat Bendera Menurut Islam' dan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam’ untuk menyambut hari santri nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2021. (dal/fin).

/p>

Admin
Penulis