JAKARTA - Dua aksi penyelundupan narkotika jenis sabu dari Afrika berhasil digagalkan. Dua aksi tersebut terungkap di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
/p>
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan dua penyelundupan tersebut berasal dari Mozambik dan Nigeria. Dalam penyelundupan sabu dari Mozambik sebanyak 16 kilogram (kg) sabu berhasil disita.
/p>
"Paket (sabu) ini disamarkan dalam bentuk patung-patung, dari mana? Lintas negara dari Mozambik di Afrika," katanya, Rabu (4/8).
/p>
Dijelaskannya, awalnya pihaknya mendapat informasi mengenai adanya kiriman paket narkoba dari Afrika melalui Bandara Soekarno-Hatta. Informasi tersebut kemudian dikembangkan dengan kerja sama dari pihak Bea Cukai.
/p>
Pada 30 Juli 2021, barang haram tersebut datang dengan disembunyikan di dalam patung. Paket tersebut kemudian diteruskan ke alamat penerimanya yang tertera namun alamat tersebut adalah fiktif.
/p>
Namun, pihaknya berhasil melacak alamat penerimanya. Ternyata alamat penerima berada di Pondok Melati, Bekasi, Jawa Barat.
/p>
"Dua pelaku penerima sabu berhasil ditangkap. Keduanya ditangkap pada sekitar pukul 20.00 WIB," katanya.
/p>
Diungkapkannya, kedua penerima tersebut berinisial DO dan FS. Hasil pemeriksaan ternyata keduanya hanya diperintahkan oleh seseorang yang berinisial CN.
/p>
"Hasil interogasi bahwa tersangka DO mengaku diperintahkan oleh CN untuk menerima paket patung berisi narkotika tersebut," katanya.
/p>
Penyidik masih memburu CN. Sedangkan DO dan FS telah menyandang status tersangka dan ditahan di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
/p>
Dua pekan sebelumnya, lanjut Yusri, pihaknya menggagalkan penyelundupan satu kilogram sabu-sabu dari Nigeria. Seorang pelaku berhasil diamankan.
/p>
"Modus operandinya ini pengiriman melalui paket, ini berawal dari adanya info yang diterima bahwa akan ada masuk paket barang sabu dari Nigeria," katanya.
/p>
Paket sabu-sabu tersebut masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta pada 15 Juli 2021. Meski demikian paket tersebut tidak langsung disita namun tetap dikirim ke alamat tujuan untuk menangkap pemesannya.
/p>
"Setelah barang di cek paket tersebut isinya sabu-sabu tetapi untuk bisa ungkap siapa yang pasan dan tim penyidik melakukan 'undercover' mengirimkan barang tersebut sesuai permintaan yang arahnya ke daerah Kunciran, Tangerang," katanya.
/p>
Paket kemudian dikirimkan ke alamat penerima dan dilakukan pengintaian. Kemudian saat penerima paket tersebut datang untuk mengambil paketnya petugas langsung bergerak untuk menangkap penerima yang diketahui RR.