News . 31/05/2021, 19:58 WIB
JAKARTA - Belakangan ini isu tak sedap menerpa Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI. Ini setelah dokumen Renstra (Rencana Strategis) Khusus 2020-2024 pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) bocor ke publik. Nilainya pun tidak tanggung-tanggung: Rp 1.760 Triliun. Padahal, dokumen negara itu bersifat rahasia. Siapa yang membocorkan?
"Dokumen perencanaan pertahanan tersebut adalah bagian dari rahasia negara. Ini adalah dokumen internal dalam pembahasan yang masih berlangsung. Sehingga kami sesali ada pihak-pihak yang membocorkan dan menjadikan dokumen tersebut menjadi alat politik untuk mengembangkan kebencian politik dan gosip politik yang penuh dengan nuansa Political Jealousy (kecemburuan politik, Red)," kata Juru bicara Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam keterangannya di Jakarta, Senin (31/5).
Dahnil menegaskan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo kepada Prabowo Subianto, Jokowi, lanjutnya, ingin ada kejelasan tentang pertahanan negara. Terutama pada kurun waktu 5 hingga 25 tahun ke depan.
"Selama kurun waktu tersebut, Indonesia bisa memiliki alpalhankam apa saja. Berangkat dari direktif tersebut, juga melihat kondisi alpalhankam yang faktualnya memang sudah tua. Bahkan, 60 persen alpalhankam sudah sangat tua, usang serta memprihatinkan. Dengan demikian, modernisasi alpalhankam adalah keniscayaan," tuturnya.
Dikatakan, reorganisir belanja dan pembiayaan alpalhankam rencananya dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan. Prosesnya melalui mekanisme belanja alpalhankam lima renstra dan dibelanjakan pada satu renstra pertama. Yakni 2020-2024.
Terkait sumber pembiayaan yang dibutuhkan, Dahnil menegaskan hal ini masih bersifat pembahasan. "Yang pasti, nilainya tak akan membebani APBN," imbuhnya.
"Saya tegaskan pembiayaan yang dibutuhkan masih dalam pembahasan. Sumbernya dari pinjaman luar negeri. Nilainya nanti dipastikan tidak akan membebani APBN. Dalam arti, tidak akan mengurangi alokasi belanja lainnya dalam APBN yang menjadi prioritas pembangunan nasional," terang Dahnil.
"Dengan asumsi alokasi anggaran Kemhan di APBN konsisten sekitar 0,8 persen dari PDB selama 25 tahun ke depan," tukas Dahnil. Dia menekankan semua formula yang dijelaskan tersebut masih dalam proses pembahasan bersama para pihak terkait. "Sehingga ini bukan sudah jadi dan siap diimplementasikan. Ini masih dalam proses pembahasan," pungkas Dahnil.
PT.Portal Indonesia Media
Alamat: Graha L9 Lantai 3, Jalan Kebayoran Lama Pal 7 No. 17, Grogol Utara, Kebayoran Lama, RT.7/RW.3 Kota Jakarta Selatan 12210
Telephone: 021-2212-6982
E-Mail: fajarindonesianetwork@gmail.com