Besok, Jokowi Resmikan Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong Perdana di Sinar Mas

fin.co.id - 17/05/2021, 18:49 WIB

Besok, Jokowi Resmikan Pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong Perdana di Sinar Mas

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

 

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan meresmikan agenda vaksinasi gotong royong perdana yang akan dilakukan di lingkup perusahaan manufaktur Sinar Mas, Selasa (18/5).

Managing Director Sinar Mas, Saleh Husin mengatakan, kegiatan vaksinasi gotong royong itu merupakan inisiatif perusahaan dalam kaitannya untuk mempercepat pemulihan sektor manufaktur di tanah air. Ia juga mengapresiasi dukungan pemerintah atas inisiasi tersebut, seraya berharap pandemi covid-19 bisa segera berakhir.

“Menjadi perusahaan yang memvaksinasi karyawan melalui payung Vaksinasi Gotong Royong tidak semata upaya melindungi karyawan kami, namun lebih luas lagi adalah komitmen sektor industri guna bersama-sama mempercepat terbangunnya kekebalan imunitas guna memutus rantai penyebaran Covid-19,” ujar Saleh dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/5).

Rencananya Presiden Jokowi beserta jajaran menteri terkait turut hadir secara virtual dalam vaksinasi yang berpusat di Jababeka, Cikarang, Bekasi, Selasa (18/5). Hampir 600 karyawan Marunda Refinery Sinar Mas Agribusiness and Food mendapatkan vaksinasi menggunakan vaksin Sinopharm, untuk kemudian secara bertahap menjangkau hingga 3.000 karyawan.

Tak sendirian, di antara 19 perusahaan yang mengawali Vaksinasi Gotong Royong, bergabung juga Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas memvaksinasi 4.000 orang karyawannya di PT Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Tangerang Mill.

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), kegiatan yang diinisiasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia ini menjadi tanggungan sektor industri, dan mesti berlangsung di luar fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah. Vaksin yang digunakan pun berbeda dengan program pemerintah yang tengah berlangsung. (git/fin)

Admin
Penulis