JAKARTA - Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Abhan mengatakan, pemuda sebagai warga kritis merupakan objek yang menarik dalam setiap kajian politik. Demokrasi berintegritas, tidak akan sempurna tanpa keterlibatan pemuda.
Dalam prosesnya Abhan mengambil contoh saat menjelang pemilu, suara pemuda merupakan salah satu yang diperebutkan. Hal ini, tambah Abhan, disebabkan pilihan politik pemuda yang belum loyal kepada partai politik tertentu, maka kaum pemuda dapat mengambil peran yang optimal, sebagai penyelenggara ataupun relawan.
BACA JUGA: Perut Gembul Anda Itu Menarik di Mata Wanita
"Makin banyak jumlah pemuda yang ikut berpartisipasi aktif dalam Pilkada dan Pemilu, maka semakin mendorong terciptanya demokrasi yang bersih dan sesuai marwah politik Indonesia," ujarnya.Bahkan, untuk pesta demokrasi 2024 mendatang, perlu pengawasan partisipatif para pemuda agar demokrasi berjalan dengan baik. Abhan melanjutkan, ada beberaoa kriteria atau karakteristik pemilih muda.
BACA JUGA: Tim Teknis Bansos Akui Beberapa Kali Habiskan Uang Suap di Raia Karaoke
"Yang pertama kemurnian kritis dan idealismenya. Lalu, keberanian dan keterbukaannya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan baru. Termasukm pemuda juga lebih rasional, spontanitas, independen, dan inovatif," kata Abhan lewat keterangan resminya, Senin (3/5).Ia melanjutkan, pemuda juga dikenal ingin segera mewujudkan gagasan baru. Terakhir, keteguhan janji dan keinginan untuk menampilkan sikap kepribadian yang mandiri.
"Peranan kaum muda terhadap perubahan penting adanya dalam sebuah bangsa karena pada setiap jamannya Pemuda selalu menjadi inspirator pembawa perubahan," tandasnya. (khf/fin)