Tak Terpengaruh Covid-19, Ekspor Minyak Sawit Melonjak 62,7 Persen

fin.co.id - 30/04/2021, 15:42 WIB

Tak Terpengaruh Covid-19, Ekspor Minyak Sawit Melonjak 62,7 Persen

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat, pada Maret 2021 jumlah ekspor minyak sawit melonjak tajam 62,7 persen secara bulanan (mtm) dari 1,99 juta ton menjadi 3,24 juta ton.

"Industri sawit Indonesia tidak terdampak covid-19, untuk itu Indonesia mendapat keuntungan dari situasi ini, sehingga ekspor meningkat tajam," kata Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (30/4/2021).

BACA JUGA: Vaksin Sinopharm Dapat Izin BPOM

Sejalan dengan pertumbuhan ekspor, harga rata-rata minyak sawit pada sebesar US$1.116/ton di CIF Rotterdam, naik 19 persen atau US$21 dibandingkan Februari.

Kombinasi kenaikan harga dan volume ekspor mendongkrak nilai ekspor sawit hingga 80 persen dari US$2,08 miliar menjadi sekitar US$3,74 miliar pada Maret 2021.

BACA JUGA: IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan, Berikut Saham Pilihan Para Analis

"Kenaikan harga disebabkan oleh banyaknya perubahan prediksi produksi oilseeds dan kenaikan produksi biodiesel dunia. Ketidakpastian tanam dan produksi oilseeds menyebabkan permintaan minyak sawit meningkat, karena sebagai tanaman tahunan, produksinya lebih bisa terprediksi," terangnya.

BACA JUGA: Jawa-Sumatera Mendominasi Bencana

Sementara itu, kata Mukti, produksi minyak sawit Indonesia naik lebih dari 20 persen menjadi 3,71 juta ton ribu ton pada Maret. "Kenaikan ini merupakan limpahan produksi pada bulan sebelumnya, yang hanya sebesar," ujarnya.

Kendati demikian, lanjut Mukti, ketersediaan akhir minyak sawit justru turun dari 4,02 juta ton menjadi 3,20 juta ton di Maret 2021.

BACA JUGA:  Ciee… Sule – Nathalie Holscher Tampil Mesra Lagi

"Ini disebabkan, kenaikan produksi pada Maret lalu lebih kecil dari kenaikan ekspor dan konsumsi dalam negeri yang totalnya diperkirakan mencapai sekitar 1,4 juta ton," pungkasnya. (der/fin)

Admin
Penulis