Takut KKB, Warga Minta Dievakuasi

fin.co.id - 12/04/2021, 15:02 WIB

Takut KKB, Warga Minta Dievakuasi

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

JAKARTA - Warga di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua ketakutan. Mereka minta dievakuasi ke luar daerah tersebut.

Kapolda Papua Irjen Polisi Mathius Fakhiri mengatakan sekitar 40 warga pendatang dari luar Papua meminta segera dievakuasi dari Beoga. Mereka minta dipindah ke wilayah Timika, karena terancam keselamatannya. Ini terjadi setelah penembakan yang menewaskan dua orang guru pekan lalu.

BACA JUGA:  Selamat! Jasa Marga Raih Penghargaan Safety Action dari Kemenhub

Dikatakannya, saat ini puluhan warga pendatang dari luar Papua itu tengah mengungsi di Kantor Koramil dan sebagian lagi di Polsek Beoga. Warga yang meminta dievakuasi itu sebagian adalah guru-guru yang bertugas di Distrik Beoga.

"Tadi malam saya mendapat informasi ada sekitar 40-an orang. Mudah-mudahan mereka bisa dievakuasi keluar dari sana," katanya.

Dikatakannya, pihaknya belum bisa memastikan kapan warga pendatang dari luar Papua itu bisa dievakuasi. Sebab semuanya bergantung pada kondisi keamanan di Bandara Beoga yang saat ini diketahui diganggu dengan keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

BACA JUGA:  Rizal Ramli Colek Megawati: Utang Saat ini Sudah Ugal-ugalan Mbak

"Apabila kita bisa mengamankan parameter di sekitar Bandara Beoga maka pasti kami akan bawa masyarakat yang ada di sana keluar dari wilayah itu," jelasnya.

Untuk diketahui, pekan lalu dua guru yang bertugas di Distrik Beoga, tewas ditembak KKB yang teridentifikasi merupakan kelompok Nau Waker alias Tidak Jadi Waker. Kedua guru tersebut adalah Oktovianus Rayo (42) yang sudah bertugas 10 tahun di SD Kelmabet dan Yonathan Renden, guru SMP Negeri 1 Beoga. (gw/fin)

Admin
Penulis