JAKARTA- Lia Aminudin atau lebih dikenal sebagai Lia Eden meninggal. Kabar ini disampaikan oleh akun Instagram Kabar Sejuk (Serikat Jurnalis untuk Keberagaman) pada Ahad, (11/4).
"Selamat jalan, Lia Eden. Beristirahatlah dalam kemenangan yang mahadamai. Estafet perjuanganmu berlanjut senantiasa, urusan setiap warga dengan Tuhannya tidak bisa dibatasi dan dikurangi oleh negara, apalagi dipenjara," tulis Kabar Sejuk lewat akun Instagram mereka.
Dituliskan bahwa Lia Eden dan komunitas Salamullahnya adalah simbol perjuangan kebebasan beragama dan berkeyakinan.
"Di masa bulan madu negara-MUI, era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Lia Eden dipenjara dua kali (2006 dan 2008) dengan pasal penodaan agama," tulis Kabar Sejuk.
Akun ini juga menyebutkan bahwa, Lia Eden adalah Ratu Surga yang pengabar kesucian wahyu-wahyu Tuhan.
"Lia Eden (Lia Aminudin) yang sejak 1995 meyakini terus menerima bimbingan malaikat Jibril telah meninggal Jumat lalu (9/4)," katanya.
Sebelumnya, pada 2005, Lia Eden mengakui mendapatkan wahyu dari Allah. Dia pun mendapatkan sejumlah pengikut lewat Takhta Suci Kerajaan Tuhan.
Majelis Ulama Indonesia bereaksi. Mereka menilai Lia Eden sebagai ajaran sesat.
Lia Eden juga ditangkap atas tuduhan penodaan agama. Yang terakhir dia pernah dihukum selama 2,5 tahun penjara dan bebas pada 15 April 2011. (dal/fin)