Auf, "Knp ada bercak hitam di lehermu?" Sha’ab, "Aku masih punya utang pd org Yahudi sebesar 10 Dinar. Belum sempat aku bayarkan. Maka, tolong bayarkan utangku, dan uangnya kamu ambil di sebuah kotak di pojok rumahku.
Ketahulilah, wahai Auf. Semua yang terjadi pada keluargaku sampai kepadaku, bahkan soal kucing kami yang mati beberapa hari lalu."
Auf lantas terbangun dengan perasaan antara percaya dan tidak percaya soal mimpinya itu: antara nyata dan tidak. Ia segera bergegas ke rumah Sha’ab untuk membuktikan mimpinya.
Sampai di rumah Sha’ab, ternyata apa yang dikatakan Sha’ab dalam mimpi itu benar. Uang 10 Dinar ditemukan di sebuah kotak di pojok rumah.
Auf lantas mengambil uang tersebut untuk dibayarkan pada pemilik piutang, orang Yahudi. Auf pun bertanya pada orang Yahudi itu, apa benar Sha'b berutang 10 Dinar padanya, dan belum sempat dibayar? Orang Yahudi itu membenarkan.
Auf lantas kembali ke rumah Sha'b, dan bertanya pada Istri Sha'b, “Apakah terjadi sesuatu di rumah ini?” Istri Sha'b menjawab, “Tidak terjadi apa-apa, kecuali kucing yang mati beberapa hari lalu.” (dal/fin).