"Benar, laporan telah diterima Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Bareskrim. Dan Polri tengah mempelajari laporan itu," katanya, Jumat (12/2).
BACA JUGA: Penjualan PS5 dan Xbox Series X/S Tak Sebaik Old-gen
Dijelaskannya, Polri akan menindaklanjuti laporan yang disampaikan oleh masyarakat. Karenanya polisi akan mempelajari laporan kepada Novel Baswedan."Tentunya ini kita terima, akan kita pelajari dan tentunya juga akan Polri tindak lanjuti terhadap laporan yang disampaikan oleh warga masyarakat ini," ungkapnya.
Dia menegaskan Polri akan terus menerima seluruh laporan masyarakat. Polri memiliki tugas pokok sebagai pelayan masyarakat.
"Prinsip tugas pokok Polri adalah sebagai pelayan masyarakat. Seluruh laporan-laporan masyarakat tentunya akan diterima oleh Polri, termasuk juga laporan terhadap saudara Novel Baswedan," ujarnya.
BACA JUGA: Daftar Pemenang Piala Dunia Antar-klub Sejak Tahun 2000
Sebelumnya, Rusdi mengatakan terkait kematian Ustadz Maaher, masyarakat diminta tak berspekulasi."Mengenai meninggal-nya yang bersangkutan sudah dijelaskan pihak Kepolisian bahwa yang bersangkutan meninggal karena sakit," katanya.
Dijelaskannya, pihak keluarga almarhum juga telah mengetahui penyakit yang diderita almarhum Soni.
"Dan yang menjadi catatan kami bahwa penyakit yang diderita Saudara Soni itu diketahui oleh keluarga. Yaitu adanya surat pernyataan dari keluarga bahwa keluarga mengetahui penyakit yang diderita oleh Soni yang ditandatangani oleh istri almarhum," jelasnya.
BACA JUGA: KPK Selisik Modifikasi Mobil Edhy Prabowo Pakai Uang dari Eksportir Benur Lobster
Karenanya, dia meminta agar masyarakat yang menerima informasi hoaks agar jangan meneruskan ke pihak lain."Dan jangan menyebarkan berita bohong, karena merupakan tindak pidana," katanya.
Menanggapi diprosesnya laporan terhadap Novel, Rocky Gerung menilai polisi telah mengabaikan arahan Presiden Joko Widodo.
"Ya kalau diproses itu artinya polisi justru mengabaikan presiden. Presiden mau ngomong apapun tangkap aja. Terlihat polisi sebagai aparat gak baca headline presiden yaitu silakan kritik kami," ujarnya lewat saluran YouTube Rocky Gerung Official, Jumat (12/2).
BACA JUGA: Menko Perekonomian Setujui Usulan Relaksasi PPnBM Roda Empat
Dosen Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia itu menilai pernyataan Jokowi yang mempersilakan dikritik bertujuan untuk melakukan pemetaan politik.“Hal yang sama itu terjadi saat ini, silakan kritik kami, dan ini adalah pemetaan politik. Kalau yang kritik Novel Baswedan, itu ada potensi mengganggu, maka dilaporkan,” katanya.
“Jadi itu paradoks dari ucapan Jokowi. Saya selalu mencurigai, ucapan Jokowi adalah umpan untuk memetakan sisa-sisa oposisi, nah itu yang akan dipangkas,” sambungnya.
Terkait cuitan Novel, menurutnya bukanlah bentuk kritik, hanya sebuah peringatan.