RANCAEKEK - Ratusan petani di Desa Linggar dan Desa Sukamulya, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung mengaku kebingungan untuk mengairi sawah mereka meskipun di musim hujan. Selama ini ratusan petani di Desa Linggar dan Sukamulya hanya mengandalkan air hujan, karena irigasi untuk sawah mereka malah tertutup oleh proyek pelebaran Sungai Taraju dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.
Terlebih jika di musim kemarau, Sungai Taraju yang dulunya mengairi sawah mereka, kini kondisinya kering tanpa aliran air sama sekali.
BACA JUGA: Sentil Jokowi, Tengku Zul Bilang Ulama Wafat tak Ucap Duka, Giliran Mau Kumpul Wakaf dari Umat Islam….
"Kalau tidak ada air hujan, kami tidak bisa menanam padi. Lebih bingung lagi kalau tidak turun hujan di musim hujan, kami tidak bisa mengairi sawah sama sekali karena saluran irigasi untuk sawah kami ditutup," ungkap Andri Setiawan 39, salah seorang petani di Desa Linggar, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Senin (25/1).BACA JUGA: Sebut Jokowi Presiden untuk Cebong, Ferdinand ke Refly Harun: Opini Sesat, Ngaco!
Menurut Andri kejadian itu sudah lama berlangsung sejak dimulainya proyek pelebaran sungai dari BBWS. Akibatnya saluran irigasi dari Sungai Taraju yang biasa mengaliri sawah mereka menjadi kering karena tidak teraliri air oleh sungai yang sudah dilebarkan pihak BBWS.BACA JUGA: Polisi Terapkan Konsep Presisi dalam Kasus Ujaran Kebencian terhadap Natalius Pigai
"Sawahnya sekitar 150 hektare yang diarap ratusan petani. Bahkan sampai ke Desa Sukamulya, perbatasan Desa Linggar. Bisa dibayangkan kerugian yang dialami para petani selama ini yang tidak bisa menamam padi dan memanen," kata Andri seperti dikutip dari Jabar Ekspres (Fajar Indoesia Netework Grup).Para petani sudah mengeluhkan hal ini ke pihak pemerintahan desa dan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, namun hingga kini belum ada tindak lanjut. "Kami memang sempat dijanjikan akan dibuatkan saluran irigasi baru, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut," kata Andri.
BACA JUGA: Erick Thohir Jadi Ketua MES, Tengkuzul: Orang yang Bisnis Pakai Riba Kok Dianggap Dukung Ekonomi Syariah?
Sampai akhirnya mereka mengadukan hal ini ke anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bandung. "Kami hanya minta agar sawah kami teraliri lagi air seperti dulu. Bagaimana pun kami kerja mengandalkan sawah kami. Selama sawah kering dan tidak bisa menanam padi, kami jadi pengangguran, apalagi di masa pandemi Covid-19 ini," ungkap Andri.BACA JUGA: KPK Konfirmasi Edhy Prabowo Soal Pengelolaan Uang dari Eksportir Benih Lobster
Apalagi kalau di musim kemarau, imbuh dia, mereka sama sekali tidak bisa teraliri air sehingga tidak bisa menanam padi. "Sawah kami masih terbilang bagus untuk ditanami. Bagaimana pun para petani tidak akan mau menjual sawah mereka ke pengembang perumahan atau pabrik, kalau kondisi sawah mereka bagus," ungkapnya.Menanggapi keluhan petani ini, anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bandung Mochammad Luthfi Hafiyyan mengaku prihatin dengan kondisi para petani dan sawah di Desa Linggar dan Sukamulya itu.
BACA JUGA: Ditanya Punya Kontribusi Apa Buat Bangsa? Denny Siregar Bilang Dukung Jokowi Hingga Hajar FPI dan HTI
"Selama ini bertani menjadi mata pencarian mereka. Kalau sawah kering tidak dapat aliran air, mereka tidak bisa bekerja dan tidak punya penghasilan. Apalagi ini masa pandemi Covid-19, terus terang bagi saya ini sangat memprihatinkan," ungkap Luthfi.BACA JUGA: Muannas ke Pandji Pragiwaksono: Mau Dukung Anies Silahkan, Mau Dekat FPI Monggo, Tapi gak Mesti Melawan Hukum
Luthfi menyatakan pihaknya sudah mengkoordinasikan keluhan mereka dengan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung. "Saya sudah turun ke lapangan mengecek kondisi sawah mereka dan ternyata benar, heran juga di musim hujan sawah mereka malah tidak teraliri air dan saluran irigasinya kering di musim hujan," kata Luthfi.BACA JUGA: Andre Rosiade ‘Semprot’ Denny Siregar: Ga Usah Banyak Bacot, Buktikan Prestasi Lu Buat Negara Apa?
Yang lebih mengherankan lagi, imbuh Luthfi, sudah ada pemasangan gorong-gorong irigasi, namun posisi gorong-gorong tersebut malah di atas permukaan air sungai."Saya sudah koordinasikan dengan pihak Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, katanya mau dibuatkan tim khusus untuk mengecek lokasi sawah para petani, tapi sampai sekarang belum juga ada realisasi," tandasnya. (yul)