KPK Diserang Isu Taliban di Tengah Penanganan Korupsi Bansos

fin.co.id - 26/01/2021, 11:33 WIB

KPK Diserang Isu Taliban di Tengah Penanganan Korupsi Bansos

JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali diserang dengan isu Taliban dan radiklalisme di tengah hangatnya penanganan kasus korupsi bantuan sosial (Bansos) Covid-19. Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron angkat bicara terkait isu tersebut.

"Selama satu tahun saya dan pimpinan KPK periode 2019–2023 memimpin KPK, kami pastikan tidak ada radikalisme dan taliban di KPK seperti yang disebutkan," kata Ghufron lewat keterangan tertulisnya, Selasa (26/1).

Menurutnya, video yang kembali diramaikan adalah video lama dari kegiatan audiensi KPK tanggal 11-12 September 2019. Saat itu KPK menerima sejumlah perwakilan masyarakat antikorupsi seperti GAK dan akademisi serta perwakilan Pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa yg konsen dengan isu antikorupsi.

"KPK mencurigai diangkatnya isu tersebut adalah upaya pihak-pihak yang punya tujuan tertentu apa pun itu. Sebagai penegak hukum, kami pastikan bahwa KPK akan tetap bekerja pada koridor hukum," kata Ghufron.

Dia memastikan, KPK akan selalu mengedepankan prinsip profesionalisme dan akuntabilitas dalam penanganan perkara.

"Kami selalu terbuka atas kritik dan mengajak masyarakat untuk mengawal setiap prosesnya," pungkasnya.

Sebelumnya, mantan juru bicara KPK, Febri Diansyah juga mempunyai pandangan bahwa, isu Taliban sengaja kembali dimunculkan lantaran lembaga antirasuah itu sedang mendalami kasus korupsi bansos.

"Isu Taliban dengan video tahun 2019 sebelum demo mahasiswa dimunculkan lagi. Berbarengan dengan mulai menghangatnya penanganan kasus korupsi Bansos Covid-19," kata Febri seperti dikutip dalam akun Twitter miliknya, Senin (25/1).

Dia menertawakan oknum yang "menjual" isu taliban di dalam tubuh KPK. Dia menduga isu taliban ini selanjutnya akan digunakan untuk menyerang penyidik senior KPK, Novel Baswedan dan kawan-kawannya.

"Dan mungkin dikaitkan dengan penyidik-penyidik yang sedang menangani kasus korupsi besar. Misalnya, kasus korupsi benur atau pun korupsi Bansos Covid-19 yang sedang ditangani KPK," katanya.

Sementara itu, Indonesia Corruption Watch (ICW) juga mempunyai pandangan yang sama. ICW menduga, isu Taliban sengaja dimainkan untuk mengalihkan isu kasus korupsi bansos.

"Kami menduga kelompok tersebut berupaya untuk mengalihkan isu utama, bahwa KPK saat ini sedang menangani perkara besar, salah satunya skandal korupsi bantuan sosial (Bansos Covid-19) yang diduga melibatkan banyak politikus,” kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana lewat keterangan tertulis, Senin (25/1).

Menurutnya, isu Taliban merupakan isu lama yang rutin diserang ke KPK. Namun, menurut dia, isu tersebut sudah usang dan tak lagi dipercaya publik. “Sebab, sampai hari ini kesimpulan tersebut tidak pernah terbukti dan hanya sekadar khayalan belaka,” ujar dia. (dal/fin)

 

Admin
Penulis