“Dewan gelar mengadakan sidang dihadiri TP2GP dan tim Kementerian Sosial untuk memverifikasi dan mengkaji usulan yang disampaikan TP2GD dan rekomendasi gubernur,” urainya.
Dewan gelar selanjutnya melaksanakan sidang dan hasilnya disampaikan kepada Presiden dan selanjutnya dilakukan penetapan dari berbagai usulan mana saja yang layak menjadi pahlawan nasional.
“Bagi calon pahlawan yang ditolak bisa diusulkan lagi. Tetapi harus memulai dari awal prosesnya, mulai dari masyarakat, melalui pemerintah daerah kabupaten/kota, TP2GD, harus ada rekomendasi gubernur ke Kemensos,” terangnya.
BACA JUGA: Dukung Pariwisata, Banyuwangi Dapat Dana Hibah dari Kemenparekraf
Sementara Ketua Panitia Hari Pahlawan Nasional 2020 Helmy Yahya mengatakan, generasi muda di Tanah Air banyak yang lupa dengan pahlawan-pahlawan nasional."Anak muda kita banyak yang agak lupa dengan pahlawan. Bahkan, banyak orang tidak tahu bahwa pahlawan itu berjumlah 183 dengan segala cerita heroiknya," ujarnya.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman generasi muda tentang pahlawan, beragam upaya dilakukan. Salah satunya akan membagikan kartu pahlawan.
Selain berisi pengetahuan tentang pahlawan, kartu tersebut juga dapat dijadikan permainan kuartet. Di belakang kartu terdapat gambar pahlawan dan QR Code atau barcode. Jika di scan akan ada narasi misalnya tentang WR Soepratman.
Dia yakin, dengan menerapkan pendekatan edukasi kepahlawanan kepada generasi muda melalui metode belajar sambil bermain akan lebih mudah dimengerti.
"Diharapkan generasi muda dan masyarakat secara umum lebih sadar lagi tentang pentingnya mengetahui dan memahami nilai-nilai kepahlawanan," ujarnya.(gw/fin)