JAKARTA - Ummat Islam dunia marah dengan sikap pemerintah Prancis yang membiarkan karikatur Nabi yang diterbitkan oleh majalah Charlie Hebdo. Oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron, karikatur Nabi merupakan kebebasan berekspresi.
Banyak warga muslim dunia mengecam pemerintah Prancis atas tindakan itu. Sejumlah negara-negara Arab, kompak memboikot produk Prancis.
Lantas sebagai muslim, haruskah kita marah dan bertindak nekat ketika Nabi Muhammad SWA dihina?
Menurut ustad Syafiq Riza Basalamah, ummat Islam harus menunjukan diri bahwa dia ummat Nabi Muhammad SWA yang dikenal dengan sifat terpuji dan lemah lembut.
"Muhammad Salallahu'alaihi wassalam Orang mau ngomong apa aja, Nabi kita tetap Muhammad Salallhu'alaihi wassalam. Apa arti Muhammad? terpuji." Jelas Ustad Syafiq dikutip dari chanel YouTubenya, Jumat (30/10).
"Bagaimana sikap kita (ketika Rasulullah dihina- red). Yang pertama kamu harus tunjukan bahwa engkau benar benar ummat muhammad SAW. bukan cuman jenggotnya. Sunnah tapi ngomongnya kasar." Imbuh Syafiq.
Dia menjelaskan, Nabi Muhammad memiliki kepribadian yang lembut, bahkan lebih lembut dari Istrinya, Aisyah radiallahu'an.
Ustad Syafiq menceritakan dalam sebuah riwayat, ada orang kafir Yahudi mengumpat Nabi Muhammad. Yahudi itu menyumpahi Nabi biar cepat mati.
"Orang orang Yahudi mengatakan, 'semoga mati kau Muhammad.' Apa kata Aisya, semoga kamu juga mati, dilaknat Allah, dimurkai Allah." Papar Ustad Syafiq.
Namun kemarahan Istrinya Aisyah itu ditegur oleh Nabi agar pelan kan suaranya dan tidak membalas dengan sumpah serapah yang melebihi.
"Kata Nabi, ya Aisyah pelan-pelan Aisyah. Apa kata Aisya, ya Rasulullah, kamu tidak dengar mereka (Yahudi) ngomong apa? apa jawab Nabi, kamu ga dengar tadi aku ngomong apa. 'semoga kamu juga,' (jawaban itu) sudah cukup." Jelas ustad Syafiq.
Syafiq mengatakan tidak perlu marah hingga sampai bertindak arogan. Menurut dia, sebagai ummat Nabi, kita perlu mencontohi kepribadian Nabi yang pemaaf.
"Ga perlu semangat, hingga melakukan tindakan-tindakan arogan, jadi kamu perlu mencontohkan Nabi SAW. Tunjukan ahlakmu." Katanya.
Ustad Syafiq menjelaskan, banyak orang-orang Kafir melihat Islam, menilai Islam lewat perilaku orang Islam itu sendiri. Sehingga untuk merubah penilaian itu, perlu ummat Islam menirukan akhlak Nabi.
"Kita udah tau itu penilaian yang salah. Namun kita tidak bisa merubah penilaian mereka. Kita harus merubah diri kita." Katanya.