Petani Cianjur Tanam Porang Sejak 2019

fin.co.id - 16/10/2020, 03:33 WIB

Petani Cianjur Tanam Porang Sejak 2019

Pesawat milik maskapai Citilink terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Ruang di Bandara Sam Ratuangi, Manado, Sulawesi Utara

CIANJUR - Tanaman Porang atau yang dikenal juga iles-iles sejenia umbi-umbian dari spesies Amorphophallus Muelleri, cukup populer di tengah masyarakat.

Tak sedikit manfaat yang didapatkan dari tanaman porang, seperti banyak digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air.

Tumbuhan umbi khas tropis yang dulu dianggap sebagai hama, kini menjadi incaran para pengusaha di sektor pertanian. Pasalnya, tumbuhan ini menjanjikan untung hingga ratusan juta bahkan milyaran rupiah.

Salah seorang Petani Porang asal Kampung Pandanjaya Desa Sindangasih, Kecamatan Karangtengah H Yandi Sopiandi mengatakan, sejak tahun 2019 lalu dirinya mencoba bercocok tanam jenis Porang di lahan kurang lebih 1 hektare.

BACA JUGA:  Di Tengah Pandemi, Bea Cukai Terus Gencarkan Pengawasan di Laut dan di Darat

“Awalnya saya mendengar dari teman, bahwa tanaman Porang atau istilah orang Sunda sejenis tanaman liat Gadung kini mulai laku dipasaran bahkan harganya pun cukup fantastis,” kata Yandi saat ditemui di lokasi penanaman Porang di Kampung Pandanjaya seperti dikutip dari Sukabumi Ekspres (Fajar Indonesia Network Grup), Kamis (15/10).

Yandi mengatakan, sejak satu tahun terakhir dirinya sudah pernah memanen tanaman Porang tersebut.

Dalam satu tahun, tanaman Porang di wilayahnya hanya satu kali panen karena tergantung dari kondisi wilayahnya. “Tapi jika kondisi tanahnya subur, bisa jadi dalam satu tahun ini bisa dia kali panen,” katanya .

BACA JUGA:  Bea Cukai Jateng DIY Kembali Terbitkan Izin Kawasan Berikat untuk Gerakkan Ekonomi Daerah

Menurutnya, dari awal penanaman hingga masa panen bisa memakan waktu 6 hingga 7 bulan dengan bobot umbi Porang nya kisaran 8 ons hingga 2 kilogram.

“Untuk pemasaran bisa langsung ke daerah Jawa, atau di Bogor pun saat mulai ada yang menerimanya,” ungkap Yandi.

Ia mengatakan, teknik penanaman Porang ini terbilang mudah karena sifatnya hanya mengandalkan air yang cukup dan tentunya pupuk organik.

“Untuk perawatan, sebenarnya tidaklah rumit, akan tetapi memang untuk harga bibitnya sendiri lumayan mahal,” ujar Yandi.

BACA JUGA:  Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Raih Sertifikat Inisiasi Koridor Sehat dari IIAC

Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Karangtengah Sidik Abdullah mengatakan, budidaya tanaman Porang saat ini memang lagi digemari para pengusaha sektor pertanian.

Dengan adanya penanaman yang dilakukan oleh warga di Desa Sindangasih H Yandi Sopiandi sangat antusias sekali, pasalnya untuk di wilayah Cianjur Utara satu-satunya pengusaha yang menanam Porang.

“Tentunya saya sangat antusias sekali, perlu diketahui. Tanaman Porang ini sekarang lagi trending selain harganya yang lumayan mahal, pemasarannya pun sampe ekspor ke negara luar,” tandasnya.(yis/hyt)

Admin
Penulis